Hankam

Produk Alutsista Indonesia Diminta Mampu Tunjukkan Kualitasnya di Internasional

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Saat kesempatan pimpin Rapim Kemhan 2018, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu (11/1) mengaku senang perkembangan produk alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam negeri beberapa tahun terakhir.

Kemajuan industri pertahanan dalam negeri tak lepas dari program Minimum Essential Force (MEF) yang sudah dimulai sejak tujuh tahun silam. Beberapa negara-negara ASEAN dan Afrika yang tertarik dengan hasil produksi alutsista dalam negeri dinilai sebagai hal membanggakan.

“Marilah kita tunjukkan kepada dunia bahwa produk alutsista buatan Indonesia yang digunakan oleh TNI memiliki kualitas dan kemampuan yang handal dan prima di dalam memperkuat sistem Pertahanan Negara Indonesia,” ungkap Ryamizard.

Dengan menunjukkan kualitas produk alutsista dalam negeri, maka lanjut Ryamizard, peminat alutsista produksi para anak bangsa akan diminati lebih banyak lagi negara luar.

“Dunia akan melihat kemampuan alutsista produksi dalam negeri Indonesia, untuk kemudian memesan alutsista tersebut dari Indonesia,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah Filipina misalnya, telah membeli dua unit kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) dari PT. PAL Indonesia. Kapal SSV buatan Indonesia ini memiliki keistimewaan berupa kecepatan mencapai 16 knot dengan endurance (ketahanan berlayar tanpa mengisi BBM) selama 3 hari. Selain itu, bisa mengangkut 500 pasukan dan 121 penumpang, 20 tank tempur, dan 2 helikopter.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Setelah dua unit kapal jenis SSV, Kementerian Pertahanan Filipina juga memesan kapal jenis rumah sakit made in Indonesia. Selain Filipina beberapa negara-negara di Afrika juga banyak yang melirik hasil alutsista Indonesia. Terbaru pemerintah senegal telah memesan 6 kapal perang dan 4 kapal komersial kepada Indonesia. Sebelumnya Senegal juga sudah membeli produk alutsista ke Indonesia.

Alasan pemerintah Senegal melakukan pembelian produk-produk alutsista Indonesia dikarenakan memiliki kualitas bagus. Sebelumnya Senegal telah mengaku puas dengan hasil pembelian pesawat versi militer CN-235 seri 220M Multi Purpose yang merupakan produksi dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

Pesawat CN-235 seri 220M sendiri telah tiba di Pusat Airforce Senegal, Dakar, Senegal pada Januari 2017 lalu. Tak sedikit, negara-negara sekitar Senegal mengaku juga menyatakan minatnya.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7