Gaya HidupKesehatan

Pria Lebih Cepat Meninggal Dari Pada Wanita Jika Pura-pura Kuat

Pria menangis. Menangislah daripada pura-pura kuat. Sebab itu hanya akan mempercepat tutup usia. (FOTO: Istimewa)
Pria menangis. Menangislah daripada pura-pura kuat. Sebab itu hanya akan mempercepat tutup usia. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Maskulin, kuat, dan tegar adalah mental atau sifat yang dilekatkan kepada kaum adam. Faktanya, para pria memang mesti memiliki mental atau sikap tersebut. Apalagi, laki-laki itu seolah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawa dalam keluarga.

Tapi, dari sekian banyak pria yang nampak kuat dan tegar ternyata tidak sedikit yang berpura-pura kuat. Mental seperti ini memang tidak hanya berlaku bagi pria saja, tetapi nyaris.

Baca Juga:

Terbukti, dalam kehidupan nyata, mayoritas pria merasa dirinya mesti tampil semaskulin mungkin dalam segala keadaan. Ia berpikir bahwa pria harus selalu kuat, bisa diandalkan, berani, mampu mengendalikan emosi tanpa pernah merasa sedih dan kecewa, serta tidak cengeng tentunya.

Nah, pikiran sekaligus sugesti demikian justru membuat pria tidak jarang sulit untuk menerima menyataan dirinya saat dalam situasi dan kondisi lemah. Bahkan, para peneliti menilai hasrat pria untuk berpura-pura kuat merupakan salah satu alasan mengapa rata-rata pria meninggal lebih cepat lima tahun dibanding perempuan.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Dikutip dari psychologytoday.com, berikut ini kebiasaan ‘pura-pura kuat’ yang harus segera ditinggalkan pria:

1. Enggan Minta Bantuan Orang Lain

Sebagian besar pria enggan meminta tolong kepada orang lain, apalagi kepada sesama pria, karena hal ini dianggap menunjukan sisi lemahnya. Padahal meminta pertolongan orang lain tidak menunjukkan bahwa Anda lemah, justru pengakuan itu menunjukkan kekuatan.

Sebab tidak mudah untuk mengakui bahwa kita tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Bahkan, justru dengan meminta pertolongan orang lain kita mendapat manfaat yang tidak terduga misalnya nasihat, pengetahuan, dan dukungan dari orang lain.

2. Mengabaikan Rasa Sakit

Banyak pria yang merasa harus tampil fit dan sehat untuk membuktikan kejantanannya. Padahal tidak ada gunanya menyembunyikan kelemahan kita. Jika sedang sakit, katakan sedang sakit. Jika sedang terluka, kemukakan itu dengan leluasa. Mengakui dan mengungkapkan perasaan dengan jujur justru baik bagi kesehatan mental.

3. Merasa Paling Tangguh

Berpura-pura kuat selalu dibarengi dengan membentuk persona yang salah dalam diri seseorang. Pria merasa harus tampil kuat sehingga tidak mungkin mengalami hal-hal menyedihkan seperti patah hati, sakit hati, terluka, atau mengalami masalah mental. Kalimat boys don’t cry salah satu jargon yang kurang tepat karena semua orang boleh menangis dan menangis bukan berarti lemah.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,147