Ekonomi

Presiden Jokowi Resmikan Mobile Power Plant di Lombok

Presiden saat groundbreaking Mobile Power Plant Jeranjang berkapasitas 2×25 mw di Lombok Barat, NTB, Sabtu (11/6)/Foto: Humas/Nia
Presiden saat groundbreaking Mobile Power Plant Jeranjang berkapasitas 2×25 mw di Lombok Barat, NTB, Sabtu (11/6)/Foto: Humas/Nia

NUSANTARANEWS.COPresiden Joko Widodo melakukan groundbreaking Mobile Power Plant (MPP) Jeranjang berkapasitas 2×25 megawatt di Desa Kebunayu, Kecamatan Grrung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (11/6/2016). Presiden menyebutkan bentuknya masih mobile power plant, sementara hydro power plant dan PLTU masih dilihat-lihat.

“Ini saya ke lapangan ingin melihat langsung progres perkembangan setiap proyek pembangunan yang telah kita putuskan. Kalau nanti sudah jalan, kita ingin melihat provinsi-provinsi yang kurang itulah yang kita tambahi terlebih dahulu, yang kurang dikejar untuk ditambah biar tidak ada byarpet. Kalau sudah cukup, itu yang akan kita perluas lagi,” ujar Presiden seperti dikutip Setkab.

Presiden menjelaskan proses ekspansi akan terus dilakukan dan dilihat perkembangannya setiap tahun, dan adapun soal permintaan masih akan dihitung lagi. Presiden menggaransi 6 – 7 bulan MPP rampung. “Tetapi ke depan karena kita punya potensi air, sungai, hydro juga sebentar lagi akan kita tunjukkan dimana nanti yang hydro,” ucap presiden.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Dalam laporannya, Dirut PLN mengatakan, pembangunan pembangkit listrik ini merupakan bagian dari program listrik 35.000 MW yang akan memenuhi pasokan listrik di Nusa Tenggara Barat. “Terkait program listrik 35.000 MW, total kapasitas yang akan dibangun di Lombok ini sampai 2019 nanti lebih kurang 500 MW tambahan. PLTG Jeranjang menggunakan bahan bakar gas dalam operasionalnya sehingga diharapkan dapat menghemat Rp 26 miliar per tahun. Masuknya MPP ini dalam sistem kelistrikan Lombok dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di sini yaitu dari 73 menjadi 78 persen pada akhir Desember 2016. Meningkatnya rasio elektrifikasi maka bisa menjadi katalisator peningkatan perekonomian Lombok dan sekitarnya,” ujar Sofyan Basir.

Turut mendampingi Presiden dalam acara peresmian kali ini adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Dirut PLN Sofyan Basir dan Gubernur Nusa Tenggara Barat serta pejabat setempat.

Selain itu, seusai groundbreaking Presiden membagikan sembilan bahan pokok (sembako) kepada masyarakat yang hadir dan melakukan peninjauan pembangunan proyek MPP 2×25 MW Jeranjang sembari menyampaikan pertumbuhan ekonomi. “Jangan sampai ada pertumbuhan ekonomi tidak diantisipasi sehingga pertumbuhan itu menjadi berhenti atau malah turun. NTB tadi saya sampaikan pertumbuhan ekonomi 9,9 persen,” imbuh Presiden. (eriec)

Related Posts

1 of 3,049