Ekonomi

Prediksi Faisal Basri Soal Rupiah Melemah Dinilai Sebagai Cara Menekan Presiden

Rupiah Melemah (Ilustrasi/Nusantaranews)
Rupiah Melemah (Ilustrasi/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menanggapi pernyataan ekonom Faisal Basri yang memprediksi rupiah 99 persen akan melemah pada tahun 2019, menurut ekonom konstitusi, Defiyan Cori disebutnya sebagai upaya kelompok neolib UI untuk menekan Presiden Jokowi agar Indonesia ketergantungan pada utang.

“Saya memprediksi kurs rupiah atas dollar akan menguat tahun 2019, prediksi kelompok neolib UI adalah cara-cara mereka menekan Presiden untuk mengajukan utang luar negeri baru sehingga negara semakin tergantung,” ungkap Defiyan, kepada kantor berita online nasional, NUSANTARANEWS.CO Sabtu (1/12/2018).

Ia menyebut, “Tak ada relevansinya menambah utang baru saat pertumbuhan ekonomi terjaga di angka 4,5-5 persen lebih,” sambungnya.

Baca Juga: Trend CAD Memburuk, 99% Rupiah Bakal Melemah di 2019

Menurut dia, kecenderungan penguatan rupiah ini dapat dicermati melalui 3 faktor. Faktor pertama kata Defiyan, meningkatnya daya beli masyarakat dalam membeli barang-barang konsumsi dan tumbuhnya sektor produksi dalam skala UMKM.

Kemudian, yang kedua, menurunnya harga keekonomian minyak mentah dunia dan kebijakan energi alternatif yang sedang dipersiapkan pemerintah. Selanjutnya yang terakhir atau ketiga, “Rampung dan dioperasikannya berbagai infrastruktur dasar yang akan meningkatkan mobilitas barang dan jasa antar daerah dan wilayah,” terangnya.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Dengan mendasarkan perkembangan tersebut, menurut analisa dia, maka cadangan devisa negara akan menigkat ditambah dengan peningkatan ekspor ke beberapa negara tujuan alternatif dan baru.

“Sehingga defisit transaksi berjalan akan minimal atau bisa mencapai surplus,” ungkapnya.

Editor: Romandhon Emka

Related Posts

1 of 3,054