Berita UtamaHankamMancanegara

Prancis Ingin Bangun Industri Pesawat Tempur Rafale di India

USANTARANEWS.CO – Dassault Aviation SA, pembuat jet tempur Rafale dari Prancis telah menyatakan keinginannya untuk mendirikan industri pesawat tempurnya di India – untuk mendorong Perdana Menteri Narendra Modi membuat model “Make in India” dengan manufaktur lokal

Seperti dilaporkan Sputnik, perusahaan yang berbasis di Paris ini ingin mempererat hubungannya dengan negara Asia Selatan tersebut setelah mengajukan kontrak pertahanan senilai US$ 11 miliar guna memasok 126 pesawat Rafale, meskipun pada akhirnya India hanya memesan 36 pesawat pada tahun lalu. India pada awalnya sepakat untuk membeli 126 jet di bawah kesepakatan yang telah lama ditunda.

Dengan tujuan tersebut, Menteri Pertahanan Prancis Florence Parley akan mengunjungi India minggu depan. Dalam kunjungan resmi tersebut, Parley akan bertemu dengan tokoh politik dan pejabat tertinggi Angkatan Udara India (IAF). Parley juga akan didampingi oleh delegasi pejabat pertahanan dan perwakilan industri pertahanan Prancis.

Delegasi Prancis dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat kementerian pertahanan India pada 26 Oktober, ketika proyek pertahanan potensial di bawah inisiatif ‘Make in India’ Narendra Modi yang akan menjadi fokus pembicaraan – terutama terkait proposal perusahaan Prancis Dassault Aviation, produsen jet tempur bermesin ganda Rafale dan jet bisnis Falcon 2000, yang ingin mendirikan unit manufaktur di India.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Sementara itu, beberpa perusahaan Prancis lainnya seperti Safran, Thales, dan beberapa perusahaan Prancis lainnya sangat mengharapkan terjadinya kerjasama besar tersebut dengan rekan-rekan India mengenai kontrak offset Rafale senilai US $ 4 miliar. Safran berharap bisa mengantongi kontrak untuk mesin Aneto berdaya tinggi dari HAL (BUMN) India untuk program helikopter multi peran. Thales juga berharap mendapatkan kontrak untuk memasok sistem radar AESA senilai US$ 1,8 miliar bagi pesawat tempur ringan Tejas India.

Angkatan Udara India juga akan melakukan negosiasi dengan Prancis untuk mendapatkan 36 pesawat tempur Jaguar guna meningkatkan kemampuan enam skuadron Jaguar yang saat ini sangat membutuhkan suku cadang. Menurut seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan India – Pemerintah Perancis telah membuat penawaran penjualan untuk pesawat tempur SEPECAT Jaguar sekitar enam bulan yang lalu, dan India sangat tertarik dengan penawaran itu.

Seorang pejabat pemerintah menolak berkomentar mengenai harga yang ditawarkan oleh Perancis terkait jet tempur Jaguar tersebut, namun pihak India sangat serius untuk mendapatkannya, tentu setelah dilakukan upgrade.

Kunjungan Parley sekaligus juga menandai kunjungan resmi awal sebelum kedatangan Presiden Perancis Emmanuel Macron ke India pada 8 Desember mendatang selama tiga hari.

Baca Juga:  Menangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, Sarmuji Layak Jadi Menteri

Selama kunjungan di India, Parley juga akan meluncurkan fasilitas produksi Dassault-Reliance di Nagpur yang merupakan bagian dari proyek kedirgantaraan terbesar di India. Selain fasilitas offset Dassault-Reliance, taman ini juga merupakan rumah bagi fasilitas yang diusulkan Thales, DAHER, dan Strata. (Banyu)

 

Related Posts

1 of 18