
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan lawan capres Jokowi di Pilpres 2019 menggunakan cara-cara dan strategi presiden Donald Trump.
Menurut pria yang akrab dipanggil Romi ini, ada dua cara yang dilakukan oleh Donald Trump dalam kampanyenya saat Pilpres lalu.
Baca juga: Laiknya Mantra, Pidato Donald Trump Bangkitkan Semangat Amerika
“Konsultan politiknya hanya menggunakan dua cara yaitu dengan membangun opini untuk membuat ketakutan. Misalnya saja mereka membuat pernyataan kalau 2030 mendatang Indonesia akan bubar. Ini jelas menimbulkan ketakutan,” jelas Romi di Surabaya, Sabtu (10/11/2018) malam.
Baca juga: Dinilai Tak Ramah Pasar, Trump Buktikan Ekonomi AS di Puncak
Baca juga: Rizal Ramli: Jelek-Jelek Ternyata Trump Bekerja! Ada Kebalikannya, Tapi Kagak Kerja
Untuk cara kedua, sambung Romi, pihak lawan Jokowi juga membangun politik kebohongan yang nyata.
”Politik yang dilontarkan mereka yaitu misalnya membuat pernyataan kalau Ratna Sarumpaet dipukul ternyata tidak atau mobil Neno Warisman seolah dibakar ternyata cuma konslet. Ini cara-cara politik mereka yang dilakukan untuk menyerang capres Jokowi,” sebutnya.
Baca juga: Istilah Politik Genderuwo Tampaknya Ditujukan Kepada Prabowo Subianto
Baca juga: Arief Poyuono Curiga Joko Widodo Sendiri yang Peragakan Politik Genderuwo
Namun sayangnya, kata Romi, cara-cara tersebut untuk mendapatkan respon masyarakat ternyata salah. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat Indonesia berbeda dengan kondisi masyarakat Amerika Serikat.
Baca juga: Sebut Politik Genderuwo, Jokowi Diminta Tidak Menakut-nakuti Masyarakat
Baca juga: Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Menduga Romahurmuziy Sebar Fitnah dan Penghinaan
Pewarta: Setya N
Editor: Banyu Asqalani