Ekonomi

PPA EBT Senilai Rp 20,4 Triliun Diteken, Jonan: Ini Komitmennya Luar Biasa

NusantaraNews.co, Jakarta – Iktikad baik Pemerintah dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) semakin nyata. Setidaknya, keseriusan tersebut ditunjukkan dengan adanya penandatangan kontrak sembilan Power Purchase Agreement (PPA) proyek pembangkit listrik dari energi terbarukan antara PT PLN (Persero) dengan pengembang listrik swasta (IPP) di Jakarta, Kamis (16/11/2017) kemarin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan, Kementerian yang dipimpinnya teguh berkomitmen untuki mengembangkan EBT dalam bidang kelistrikan.

“Ini komitmennya luar biasa, sungguh-sungguh,” tegas Jonan seperti dikutip dari siaran persnya, Jumat (17/11/2017).

“Kapasitas total penandatanganan PPA EBT yang telah dilakukan mencapai 1.1892,22 MW sejak Agustus 2017 lalu. Penandatanganan hari ini merupakan kali ketiga dengan kapasitas 640,65 MW, setelah sebelumnya telah dilaksanakan penandatanganan serupa pada tanggal 2 Agustus dengan kapasitas 257,17 MW dan 8 September 2017 dengan kapasitas 291,4 MW,” imbuh Jonan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy N Sommeng menyampaikan, hal ini merupakan bukti nyata Pemerintah dalam memenuhi target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

“Juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengoptimalkan BPP tenaga listrik yang mewujudkan penyediaan tenaga listrik yang berkelanjutan dan tarif yang terjangkau oleh masyarakat dan kompetitif bagi dunia industri,” ungkap Andy.

Harga jual PPA ini mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Lingkup dari PJBL juga telah mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri ESDM No. 49 Tahun 2017 tentang Pokok-pokok dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Sebagai informasi, sembilan PPA ini terdiri dari satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan tujuh Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) dengan investasi sebesar Rp 20,4 Triliun. Pembangkit-pembangkit tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 18