Rubrika

PP Santriversitas Gelar Rapat dan Bimbingan Jelang UTBK 2020

PP Santriversitas Gelar Rapat dan Bimbingan Jelang UTBK 2020. (Foto Istimewa)
PP Santriversitas Gelar Rapat dan Bimbingan Jelang UTBK 2020. (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Semarang – Pengurus pusat (PP) Santriversitas menggelar rapat koordinasi dan bimbingan teknis menjelang pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020, di PWNU Jl Dr Cipto Semarang Jawa Tengah pada Sabtu, 28-29 Desember 2019.

Rapat koordinasi dan bimtek ini diikuti oleh direktur dan koordinator akademik dari 23 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Chumaidi, Ketua umum Santriversitas Pusat, mengapresiasi semangat yang dimiliki pengurus daerah yang istiqomah menggelar bimbingan masuk Perguruan Tinggi (PT) di tengah segala keterbatasan yang ada.

“Ke depan Santriversitas ingsyallah lebih baik dan membawa manfaat pada lingkungan, sehinggga apa yang diharapkan dan kita usahakan hari ini akan dirasakan generasi muda di masa datang,” kata pria kelahiran Rembang itu optimis.

Nomenklatur Santriversitas dideklrasikan sejak tahun 2017 lalu. Bertempat di Kabupaten Rembang, dengan KH  Mustofa Bisri yang langsung menjadi deklator. Meski sebelumnya sempat menggunakan nama Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN).

Baca Juga:  Banyak Jalan Rusak Parah di Blitar, Heri Romadhon: Tidak Pernah Dapat Perhatian Pemkab

Spirit yang diusung Santriversitas diawal kemunculannya karena minimnya kader-kader muda NU menembus kampus-kampus umum favorit. Sementara potensi dan modal sosil NU sudah mempuni.

Alfani menyebutkan, Santriveraitas sebagai lembaga di bawah Yayasan MataAir Indonesia, memiliki bidang gerakan khusus mengenai pendidikan. Dia percaya, kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan pendidikan terus meningkat, sehingga Santriversitas kedepan akan membuka multi sektor layanan pendidikan.

“Kedepanya Santriversitas menjadi pengelola multi sektor pendidikan, bisnis pendidikan, namun jangan buru-buru dituduh kapitalis,” kata alumni PMII tahun 1996 itu dengan mimik wanti-wanti.

Menurutnya, Santriversitas tetap menggunakan asas kepedulian sosial bagi peserta yang kurang mampu. Disamping itu, secara bertahap nantinya akan dikembangkan menjadi bisnis comunity, sebagai bentuk kemandirian finansial bagi Santriversitas dalam menjalankan fungsi layanan pendidikan.

Pewarta: Syem Sanggolo

Related Posts

1 of 3,049