Politik

PP Pemuda Muhammadiyah: Stop Kirim Karangan Bunga ke Kapolri

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa karangan bunga yang dikirimkan kepada Kapolri sama saja dengan akun-akun buzzer yang ada di dunia maya.

“Karangan bunga yang tidak jelas itu kan sama dengan akun-akun buzzer alias tuyul sosmed di media sosial, tujuannya adalah membangun stigmatisasi dan tuduhan kepada kelompok yang lain adalah radikalis dan stigma-stigma,” ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Kendati demikian, Dahnil mengaku sangat setuju dan mendukung Kapolri ataupun jajaran Polri secara keseluruhan dalam melawan tindakan radikalisme karena itu merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Namun, menurut Dahnil, masalah utama negeri saat ini adalah tidak hadirnya keadilan hukum dan ekonomi.

Dahnil menyebutkan, ketika penegak hukum berlaku tidak adil, maka disitu benih radikalisme mudah lahir. Ketika kebijakan ekonomi melahirkan ketimpangan dan politik yang tak berkeadilan, maka disitu benih radikalisme juga mudah lahir.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

“Jadi, stop politisasi dan dagang radikalisme dan toleransi, karena mayoritas rakyat Indonesia itu pasti anti radikalisme dan merawat toleransi yang otentik,” ujarnya tegas.

Dahnil pun menyarankan kepada para pihak yang mengirim karangan bunga tersebut, lebih baik mengirimkan dukungannya melalui bunga hidup yang bisa ditanam, tapi jika memang itulah niat sebenarnya.

“Agar para anonymous tersebut jangan mengirim karangan bunga, tidak produktif dan mubazir, kirim saja dukungan dalam bentuk bunga hidup, kan kelihatan indah. Karena bisa menghiasi Mabes Polri, bahkan bisa membantu mendorong gerakan lawan perubahan iklim dan penghijauan, itu lebih bermanfaat,” katanya.

Pewarta: DM/Rudi Niwarta
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 10