Gaya Hidup

Potret Minat Baca Mahasiswa Indonesia

Perpustakaan Paramadina
Perpustakaan Paramadina/ ilustrasi via library.paramadina.ac.id

NUSANTARANEWS.CO – Buku merupakan salah satu rujukan seseorang untuk mendapat ilmu pengetahuan. Namun, di era internet rupanya tak jarang yang malas membaca buku, terlebih di perpustakaan. Padahal semua tahu, buku adalah jendela dunia. Namun dengan berbagai alasan mereka lemah dalam hal membaca.

“Jarang, males aja,” ujar mahasiswa Universisitas Paramadina, Putera kepada Nusantaranews.co, di Jakarta, baru-baru ini.

Kian lemahnya minat baca peserta didik, utamanya mahasiswa dimungkinkan karena terhidangnya dunia internet di hadapan mereka. Seperti yang dialami Putera misalnya, ternyata dia lebih senang berselancar di internet. Di mana, semua informasi yang ia butuhkan dapat dengan mudah didapatkan.

“Jadi harusnya di perpustakaan menyesuaikan kebutuhan zaman, ada wifi, terus ruang baca diperluas, dibuat nyaman begitu,” saran mahasiswa Semester II, jurusan Ilmu Komunikasi itu.

Sementara itu, Supervisor Perpustakaan Universitas Paramadina Karina Aranda membenarkan, mahasiswanya tidak banyak yang mengunjungi ruangan dipenuhi dengan buku-buku itu. Dari 1.578, jumlah ke perpustakaan S1 yang berada di jalan Gatot Soebroto itu perharinya hanya 75 sampai 100 mahasiswa.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Tapi memang karena lokasinya terbatas, jadi hanya cukup menampung 75-100 orang. Kalau hari libur kunjuangan 15-20 mahasiswa,” kata Kania.

Dia menjelaskan, ruang perpustakaan seluas 120 m2 itu menampung 14.088 judul buku. Namun, jika digabungkan dengan perpustakaan S2 yang berada di kawasan SCBD jumlahnya menjadi 20.600 judul buku.

Ditambahkan Kania, rata-rata mahasiswa ke perpustakaan hanya untuk kebutuhan materi kuliah, terutama saat tugas akhir atau mengadapi ujian semester.

“Rata-rata mahasiswa di sini, dia mengerjakan tugas lewat searching di internet. Kalau memang ada kebutuhan, pinjam buku terus langsung keluar lagi,” sambung Kania.

Menurutnya, dengan melihat jumlah pengunjung tersebut sebenarnya belum ideal. Ia mengatakan, idealnya kunjungan tiap bulan sebanyak 75 persen anggota tetap. (Ach/Red-02)

Related Posts