Berita UtamaEkonomiLintas NusaPolitikTerbaru

Potensi Penghasilan untuk APBD, Saatnya Renegoisasi Pengelolaan Sumber Minyak di Jatim

Potensi penghasilan untuk APBD, saatnya renegoisasi pengelolaan sumber minyak di Jatim.
Potensi penghasilan untuk APBD, saatnya renegoisasi pengelolaan sumber minyak di Jatim/Foto: Anggota komisi C DPRD Jatim Fauzan Fuadi.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Potensi penghasilan untuk APBD, saatnya renegoisasi pengelolaan sumber minyak di Jatim. Anggota komisi C DPRD Jatim Fauzan Fuadi mengatakan di Jatim ada sektor lain yang layak digali untuk menambah pendapatan bagi PAD Jatim. Terlebih saat ekonomi terpuruk saat pandemi saat ini.

“Salah satu sektor yang bisa dimaksimalkan adalah keberadaan sumber minyak di beberapa tempat di Jatim,” ungkapnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (17/6).

Politisi asal PKB ini mengatakan ada beberapa sumber minyak di Jatim yang sudah dikelola sejak lama namun karena sistem kerja sama di mana Kerjasama tersebut tidak menguntungkan untuk menambah deviden bagi APBD Jatim.

“Sampai saat ini, dari pengelolaan tersebut, Jatim tak pernah mendapat apa-apa sama sekali dari hasil Kerjasama pengelolaan sumber minyak tersebut,” jelas pria yang juga ketua FPKB DPRD Jatim ini.

Baca Juga:  Ketua Lembaga Dakwah PCNU Sumenep Bahas Tradisi Unik Penduduk Indonesia saat Bulan Puasa

Dibeberkan Fauzan, Komisi C DPRD Jatim pernah mendorong agar Pemprov Jatim melalui satker atau OPD terkait untuk memaksimalkan agar pengelolaan sumber minyak tersebut bisa digunakan menambah pundi-pundi APBD Jatim.

“Sebelum pandemi hingga setelah pandemi saat ini belum ada laporan dari satker terkait apa yang sudah dilakukan untuk mengelola sumber minyak tersebut,” katanya.

Diungkapkan oleh Fauzan bahwa perlu ada renegoisasi atau pembaruan kontrak kerjasama dengan swasta yang mengelola sumber minyak tersebut.

“Saya mengambil contoh di Bojonegoro di mana dulu memiliki APBD kecil. Namun, setelah ditemukan sumber minyak dan dikelola ternyata bisa memberikan nilai tambah bagi APBD Bojonegoro. Bahkan, saat ini APBD Bojonegoro terbesar jumlahnya ke dua se Jatim setelah kota Surabaya,” terangnya.

Ditambahkan oleh Fauzan Fuadi, seharusnya Pemprov kreatif untuk mencari jalan keluar penambahan pendapatan daerah agar tidak mengandalkan pajak kendaraan bermotor.

“Banyak potensi yang luar biasa untuk dimaksimalkan di Jatim ini,” tutupnya. (setya)

Related Posts

1 of 3,049