KesehatanMancanegara

Pola dan Makanan Terbaik Bayi Anda Berdasarkan Saran WHO? Coba Cek Dulu!

NUSANTARANEWS.CO – Memiliki anak adalah kebahagiaan yang berlimpah bagi setiap orang tua. Anda sebagai orang tua tentu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak anda, termasuk dalam hal asupan gizi mereka.

Lalu makanan terbaik apa yang musti dibarikan pada anak anda pada masa-masa awal kelahirannnya?

Melalui laman resminya, World Health Organization (WHO) memberikan saran tentang asupan yang terbaik bagi anak anda saat ia menjalani masa-masa awal kelahirannya di dunia.

Menurut WHO, sesuai dengan yang kita pahami pada masa awal kelahirannya tentunya ASI menjadi makanan terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi harus diberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama dalam kehidupan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal.

Kemudian setelah enam bulan mereka harus diberi makanan pelengkap yang cukup dan aman sambil terus menyusui hingga usia dua tahun.

Selain ASI, mulai usia 6 bulan makanan komplementer yang kaya nutrisi juga harus diberikan dalam jumlah yang cukup. Pada usia ini orang tua harus mulai mengenalkan makanan secara bertahap dalam jumlah kecil dan meningkatkan jumlahnya kemudian mengikuti pertambahan usia anak.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Setelah melewati 6 bulan kehidupannya bayi anda diperbolehkan mencoba berbagai makanantermasuk daging, unggas, ikan atau telur sesering mungkin. Tentu hal ini disesuaikan dengan kemampuan anak anda mengunyah dan mencerna makanan. Usahakan pada awal masa ia mulai makan makanan padat, berikan dia dalam bentuk bubur dan sari pati. Anda dapat menyiapkan makanannya berupa makanan tumbuk, bubur, atau makanan yang disajikan dalam bentuk semi padat.

Pada usia 8 bulan, bayi telah dapat diberikan makanan jari (berbentuk stik padat) yang mudah meleleh saat dimasukan ke mulut. Ini berguna untuk melatih anak memegang atau menggenggam dengan benar dan mengunyah. Pada usia 12 bulan kebanyakan bayi sudah dapat mengkonsumsi segala jenis makanan seperti orang pada umumnya, yang tentunya adalah jenis makanan yang aman dikonsumsi si kecil.

WHO menegaskan bahwa pemberian makanan pada anak harus berdasarkan konsistensi yang sesuai untuk usia anak. Makanan komplementer harus diberikan 2-3 kali ssehari antara 6-8 bulan. Jumlah tersebut kemudian meningkat menjadi 3-4 kali sehari pada usia antara 9-11 bulan. Kemudian secara konsisten berlanjut 3-4 kali pula  antara usia 12-23 bulan. Anda juga dapat menyejikan cemilan bergizi untuk anak anda tergantung pada seleranya di antara waktu makan dan dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Selain melakukan hal-hal sebagaimana saran di atas, penting pula untuk mempraktikan kebiasaan makan yang ‘responsif’. Artinya, memberi makan secara langsung dan ketika usia anak telah semakin bertambah anda perlu membiarkannya makan sendiri dengan tetap didampingi dan dibantu sesuai dengan keperluannya. Dalam tahap-tahap tersebut yang harus orang tua lakukan adalah sabar dan mendorong anak untuk makan, dengan menghindari memaksa. Ketika anak menolak makan, sebaiknya orang tua mencoba menyajikan makanan dalam kombinasi yang berbeda.

“Waktu makan adalah periode belajar dan cinta, ini adalah waktu bagi orang tua untuk berbicara dan membuat kontak mata ke mata dengan anak mereka,” tulis WHO.

Rekomendasi ini dibuat oleh WHO bersama dengan UNICEF pada tahun 2003 dalam Strategi Global Pemberian Makanan Bayi dan Anak.

Hal yang sangat perlu ditanamkan dalam pengetahun setiap orang adalah bahwa pemberian makanan yang tepat pada anak usia dini merupakan faktor risiko utama untuk kesehatan sepanjang perjalanan hidupnya nanti.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Penulis: Riskiana
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3