EkonomiKesehatan

Pohon Jabon Merawat Bumi dan Ekonomi Rakyat

NUSANTARANEWS.CO – Bumi tempat dimana kita hidup dan bernapas makin lama makin menua dan letih menahan beban tuntutan hidup manusia yang sarat dengan keinginan dan kebutuhan. Manusia dengan kemajuan teknologinya terus saling berlomba menjadi pemenang persaingan untuk memperoleh gelar kesuksesan.

Hidup yang penuh persaingan ini tak hanya memakan korban manusia yang kalah dan terpinggirkan, tapi juga alam diperkosa demi pembuktian kesuksesan manusia. Hutan hancur ditebang secara legal dan ilegal demi pemuas nafsu industri. Alam hancur dikeruk dan diobok-obok demi keuntungan bisnis pertambangan. Sungai kotor tercemar limbah industri dan sampah. Air tanah makin menyusut akibat penyedotan dan penebangan pohon tak terkendali.

Hutan pohon sebagai jantung dan paru-paru bumi makin hari makin menipis terus ditebang. Sebaliknya, hutan beton tumbuh subur. Bumi haus. Serapan air banyak berkurang. Terengah-engah napasnya. Manusia banyak menghirup racun karbondioksida. Krisis oksigen merajalela. Membuat kesehatan manusia rapuh. Keseimbangan alam terganggu, sehingga bencana alam mengancam.

Sayangnya banyak manusia tak menyadari sedang menghadapi masalah serius di bumi tempatnya berpijak. Bayangkan kita hidup di atas Bumi yang sakit kekurangan air bersih dan gizi, bagai jembatan yang rapuh kita injak dan seberangi setiap saat terancam runtuh.

Baca Juga:
Negara-Negara Ini Terancam Krisis Oksigen
Diprediksi Tahun 2040, Krisis Oksigen Picu Kematian Massal
Krisis Oksigen Bisa Picu Idiot Massal pada Anak
Jakarta Darurat Dinding Lumut

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Bumi adalah rumah kita. Bila kita rawat dengan baik bumi menjadi tempat berlindung yang nyaman. Sebaliknya, bila bumi diperlakukan buruk, bumi akan menjelma ‘monster’. Bencana alam yang mengancam murni ulah manusia itu sendiri. Bukan karena bumi marah. Pada hakekatnya bumi itu sabar dan ikhlas, meski kebaikannya diinjak-injak manusia. Bumi dengan bijak selalu menegur dan mengingatkan manusia melalui gejala-gejala alam. Semata-mata agar manusia ingat akan adanya hukum alam. Setiap perbuatan akan menuai imbalannya. Menanam kebaikan akan tumbuh kebaikan dari bumi dan begitupun sebaliknya.

Salah satu perbuatan baik yang dicintai bumi adalah kegiatan menanam pohon. Sebab bumi akan menumbuhkan beraneka kebaikan yang bermanfaat untuk manusia dan alam sekitarnya.

Dengan menanam pohon, dari sisi agama akan menjadi amal jariah dan sedekah karena pohon yang ditanam akan menghijaukan lingkungan. Tentunya bermanfaat untuk manusia, hewan dan alam. Sehingga menjadi sedekah dan amal jariyah, meskipun kita telah meninggal. Selama pohon itu tumbuh berkembang, selama itu pula deproleh pahala yang terus mengalir bagi si penanam.

Menanam pohon dari sisi kehidupan di dunia yaitu sebagai tempat berteduh yang sejuk dan segar. Sebab pohon menyerap racun karbondioksida dan menghasilkan oksigen yang menyehatkan badan. Akar pohon dan tanah akan menyatu menahan dan mencegah bahaya erosi. Dengan banyaknya pohon di sekitar kita akan menjadi daerah resapan air yang banyak dibutuhkan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Ingat bahwa manusia bisa  hidup tanpa makanan, tetapi tidak bisa bertahan hidup tanpa mengkonsumsi air selama 3 hari.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Sebagai paru-paru dunia, keberadaan hutan kini semakin memprihatinkan. Situasi ini memicu paru-paru bumi meradang sakit. Kesulitan menyerap racun karbondioksida dan tak mampu lagi memproduksi oksigen bagi kehidupan. Akibatnya, ragam penyakit serius seperti stroke, diabetes, kanker, jantung dan lain-lain mengintai kelangsungan bagi kesehatan manusia.

Untuk mengatasi krisis air serta oksigen yang berkualitas, tak ada jalan lain selain menanam banyak pohon. Diantara sekian banyak pohon di muka bumi ini, ada satu jenis pohon yang mudah tumbuh, bebas hama dan mudah dirawat, tak lain adalah adalah pohon Jabon.

Sebuah pohon alternatif terbaik untuk hutan industri yang mudah ditanam sebagai pengganti hutan alam yang gundul. Dengan menanam pohon Jabon akan menimbulkan multiflier effect positif. Baik sebagai produksi udara bersih maupun sebagai komoditas ekonomis. Sebab petani akan mampu meningkat taraf hidupnya. Kayu pohon Jabon sangat bermanfaat untuk keperluan industri misal untuk dinding sticky woods, lantai parquet, mebel, kayu lapis, bahan bangunan dan lain-lain.

Pohon Jabon adalah tananam asli Indonesia yang mudah tumbuh dan terdapat diberbagai daerah di Indonesia. Kebutuhan industri kayu lapis Indonesis untuk pasar ekspor dan lokal saat ini luar biasa pesatnya. Tingginya permintaan kayu lapis dunia belum sebanding dengan ketersediaan bahan bakunya yang saat ini mulai banyak menggunakan kayu pohon Jabon. Sebab mudah tumbuh dan dirawat.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Untuk membantu mengatasi masalah ekologi dan industri kayu nasional, I-GIST hadir dengan membawa satu solusi jitu yaitu melaksanakan program penanaman pohon Jabon. Bekerja sama dengan para petani. Yang kerap disebut sebagai petani plasma. Para petani ini dibina untuk melakukan penanaman, perawatan dan pemeliharaan pohon-pohon Jabon milik I-GIST.

Selama proses penanaman, para petani terus dimonitor melalui aktivitas panduan dan pendampingan yang intensif sesuai standar operasional (SOP) I-GIST. Yakni dengan melakukan perawatan 3-6 bulan, dan pemeliharaan hingga usia survive 1 tahun. Setelah mencapai usia 5-6 tahun, pohon Jabon yang bisa mencapai ketinggian 25 meter itu bisa dipanen dan setelah ditebang pohon Jabon itu bisa tumbuh kembali.

PT I-GIST membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi melakukan program reboisasi penghijauan dengan menanam pohon Jabon untuk menyelamatkan bumi dari bencana pemanasan global, banjir dan tanah longsor.

Selain membantu merawat bumi, bumi juga akan ganti membantu merawat kebutuhan ekonomi kita melalui pohon Jabon yang telah tumbuh tinggi besar yang proses penanaman dan panenannya kita percayakan kepada I-GIST.  Hukum alam, siapa yang menanam pasti akan menuai. Bagi yang berminat, I-GIST Team siap membantu. Untuk mendapat informasi lebih lanjut silakan hubungi via email [email protected] atau mobile-phone 089-8743-5456.

Penulis: Dudung Widyantara Suhada

Related Posts

1 of 2