Berita UtamaMancanegaraOpiniTerbaru

PMC Wagner Mengalahkan Militer Ukraina dan Tentara Bayaran Barat di Bakhmut

PMC Wagner Mengalahkan Militer Ukraina dan Tentara Bayaran Barat di Bakhmut

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kemenangan Rusia pada  20 Mei di medan laga Bakhmut, Ukraina menunjukkan bahwa kinerja Kementerian Pertahanan dan intelijennya patut mendapat acungan jempol dalam mengatur strategi perang dengan menggunakan sedikit sumber daya. Betapa tidak bila ujung tombak pertempuran di garis depan adalah PMC Wagner.

Moskow telah mengumumkan bahwa pasukan Rusia telah mengambil kendali penuh atas provinsi tersebut, dan mengakhiri pertempuran infanteri paling berdarah sejak operasi militer khusus digelar.

Kemenangan  Rusia tersebut disampaikan oleh Yevgeny Prigozhin, kepala Wagner Group, perusahaan militer swasta Rusia (PMC) dalam sebuah pernyataan melalui media sosial.

Media Barat yang pada awalnya menyangkal kabar kekalahan pasukan Ukraina akhirnya mengakui kendali pasukan Rusia atas wilayah tersebut. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky sendiri mengakui kekalahan tersebut dalam konferensi pers di sela-sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang,

Banyak analis militer telah meramalkan bahwa kejatuhan Bakhmut hanya menunggu waktu saja. Intelijen Barat pun sudah mengetahui hal ini, namun tetap memilih untuk mempertahankan narasi “bohong” terkait  “serangan balik musim semi” untuk mencari dukungan internasional.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Sementara taktik perang psikologis yang dilancarkan Rusia ditelan mentah-mentah oleh media barat yang secara masif melaporkan terjadinya konflik internal antara pasukan PMC Wagner dan Kementerian Pertahanan Rusia dengan merilis pidato-pidato Prigozhin yang tampil lemah dan terpecah belah di hadapan musuh.

Intelijen Ukraina dan Barat tentu saja tahu bahwa kata-kata Prigozhin adalah “jebakan” –  tetapi mereka memilih untuk mempertahankan pasukan daripada ditarik mundur untuk menyelamatkan nyawa saat menghadapi kekalahan.

Hari-hari terakhir pasukan Ukraina ditandai dengan pertempuran sengit menghadapi tembakan artileri berat dan dibakar oleh ledakan termobarik. Zelensky yang telah mengetahui bakal kalah berdasarkan data intelijen terlihat membiarkan pasukannya tanpa mengambil tindakan apapun. Eh malah sibuk jalan-jalan le luar negeri ketika pasukannya mendeita kekalahan telak.

Sebagai catatan, Ini adalah pertama kalinya PMC memenangkan pertempuran infanteri skala besar melawan tentara reguler meski di hari-hari terakhir paukn Komando selatan Angkatan Darat Rusia memberi bantuan.

Baca Juga:  Direktur Guetilang Jadi Pembicara Program Sosialisasi BP2MI di Indramayu

Sebaliknya pasukan Ukraina yang mendapat dukungan tentara bayaran barat yang dilengkapi dengan sangat baik dan dukungan besar persenjataan serta intelijen mengalami kekalahan memalukan menghadapi PMC. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 22