PLN Ngawur, Penerangan Listrik di Sumenep tak Menyala 24 Jam

Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar. Foto Tri Wahyudi/ NusantaraNews

Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar. Foto Tri Wahyudi/ NusantaraNews

NusantaraNews, Surabaya – Gara-gara presiden RI Jokowi akan kunjungan kerja ke Sumenep Madura listrik di pulau garam tersebut nyala selama 24 jam. Padahal sehari-harinya listrik di sana tak menyala 24 jam.

Wakil Ketua DPRD Jatim, Achmad Iskandar mengatakan, listrik hidup 24 Jam ini tidak seperti biasanya, hanya ketika Jokowi ke Sumenep. Mengingat sehari-harinya masyarakat Madura harus merasakan pemadaman listrik hingga berjam-jam.

“Listrik padam tidak sehari saja, tetapi tiap hari selama 6 jam. Kadang pagi mati satu jam, siang mati lagi, apalagi malam hari. Warga tidak bisa hidup tenang,” ujarnya saat dikonfirmasi, sabtu (7/10).

Politisi asal Partai Demokrat itu mengaku angka kemiskinan di Madura tidak akan menurun, jika kondisi listrik tidak ada perubahan. Perekonomian warga akan tersendat, bahkan bisa gulung tikar karena tidak ada support energi listrik yang memadai.

“Bagaimana bisa optimal kalau industri yang membutuhkan tenaga listrik banyak, listriknya sering mati. Mereka tidak bisa beraktifitas dengan baik,” tegasnya.

Iskandar mengaku selama ini PLN beralasan pemadaman listrik di Madura karena kabel yang ada di dasar laut putus kena jangkar laut. Selain itu, PLN juga beralasan ada kabel yang terkena putung rokok, sehingga terbakar.

Untuk itu, mantan ketua Komisi E DPRD Jatim itu meminta ada pengelolaan listrik sendiri di Madura, sehingga tidak lagi mengandalkan pasokan dari Jawa. Apalagi Sumenep merupakan pemasok bahan energi listrik.

“Kehadiran Jokowi di Madura bisa jadi momen agar pemerintah tahu betul kondisi listrik sebenarnya,” katanya.

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version