Ekonomi

Pipa Transmisi Penyediaan Air Baku Merauke Dibangun KemenPUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara bertahap membangun jaringan pipa transmisi air baku di di Distrik Jagebob, Tanah Miring dan Semangga, Kota Merauke. (FOTO: Istimewa)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara bertahap membangun jaringan pipa transmisi air baku di di Distrik Jagebob, Tanah Miring dan Semangga, Kota Merauke. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara bertahap membangun jaringan pipa transmisi air baku di di Distrik Jagebob, Tanah Miring dan Semangga, Kota Merauke.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, upaya ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih yang sering di alami warga dalam musim kekeringan, menyusutnya sumber air baku eksisting di Rawa Biru maupun meningkatnya kebutuhan air akibat bertambah jumlah penduduk Kota Merauke.

Baca Juga:

Penyediaan air bersih, kata Basuki, sangat penting dalam pembanguan sumber daya manusia Indonesia karena meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan oleh air seperti diare.“Penyediaan akses air bersih 100% bagi seluruh masyarakat menjadi target Pemerintah dan juga upaya mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDGs),” katanya melalui keterangan resmi KemenPUPR.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Papua Merauke, Ditjen Sumber Daya Air telah membangun jaringan pipa transmisi sepanjng 33,34 Km dengan anggaran total Rp 208 miliar antara Tahun 2013-2016.

Kemudian antara tahun 2018-2019 dilanjutkan dengan penambahan jaringan pipa transmisi sepanjang 15,94 Km yang dilengkapi dengan bangunan intake, boster, jembatan air bentang sepanjang 37,5 meter sebanyak 1 unit dan jembatan air bentang sepanjang 15 meter sebanyak 4 buah jembatan.

Sumber air baku yang digunakan adalah Sungai Maro di Kabupaten Merauke dengan kapasitas 350 liter/detik. Pembangunan intake dan jaringan pipa transmisi air baku dilakukan mulai 28 September 2018 hingga 13 Desember 2019 oleh kontraktor PT. Minarta Dutahutama dengan nilai kontrak Rp 93,9 miliar. Sementara untuk konsultan supervisi dilakukan oleh PT. Wecon dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,3 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Progres pekerjaan hingga pertengahan November 2018 sebesar 15%. Untuk penyaluran ke rumah-rumah warga akan dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan distribusi utama oleh Ditjen Cipta Karya. Untuk proses dan biaya pengadaan lahan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Simak:

Pengendalian Banjir di Ibukota Kabupaten Merauke

Di Kabupaten Merauke, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan saluran air pengendali banjir di Ibukota Kabupaten Merauke berupa pembuatan pasangan batu sepanjang 3.815 meter, pembangunan box culvert dan jembatan. Progres konstruksi hingga awal November 2018 sebesar 89,46% dan ditargetkan rampung pada akhir 2018.

Pembangunan dikerjakan oleh PT. Bawakaraeng Purnama Wijaya dan PT. Tunas Jaya Irja Kerjamasa Operasi dan konsultan supervisi oleh PT. Tatareka Paradya dengan kontrak tahun jamak 2017-2018.

Pewarta: Robi Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,151