Budaya / SeniPuisi

Pintu Cahaya di Serambi

Pintu Cahaya di Serambi. (Ilustrasi: "The Secret Door", Pure-Poison89 - DeviantArt/nusantaranews.co)
Pintu Cahaya di Serambi. (Ilustrasi: “The Secret Door”, Pure-Poison89 – DeviantArt/nusantaranews.co)

Puisi Ai Sahidah

Awan

Aku awan
Tapi kamu suka pelangi
Maka aku akan menjadi
Rintik hujan

Purwokerto, 26 Maret 2018

Di Serambi

/1/
Di sini
Di serambi
Ku menunggu
Kau bersedia membuka pintu

/2/
Aku duduk
Memeluk lututku
Dan ditemani dingin
Sekiranya
Kau kan memberiku
Selimut dari kulitmu

Purwokerto, 27 Maret 2018

Kau Titipkan pada Tasku

Di atas hamparan kapuk yang terbungkus
Aku duduk ditemani lentera atanpa kaca
Dan tas

Kubuka tas itu
Dan kukeluarkan seluruh isi perutnya
Kutemukan sebatang hati tanpa pawang

Purwokerto, 27 Maret 2018

Pintu Cahaya

Saat sujud terlukis di atas sajadah
Pintu-pintu cahaya kanterbuka
Ku jelajahi ruang di dalamnya
Kutemukan ketentraman
Dalam sukma

Purwokerto, 27 Maret 2018

Surat Pengunduran

Ini surat pengunduran
Janji senja pada timur
Karena hyang
Menjodohkan senja pada Barat

Purwokerto, 3 April 2018

Ai Sahidah lahir di Cikalong, Tasikmalaya, 30 April 1999. Dia tercatat sebagai Mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Purwokerto. Dia tergabung dalam Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) STAIN Press, dan tergabung dalan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) OBSESI, serta terdaftar sebagai anggota divisi kaligrafi dan tilawah PIQSI. Puisinya pernah di muat di NusantaraNews. Alamat rumahnya di Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan sekarang tinggal di Bobosan, Purwokerto Utara.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244