Pimpinan PT Bidang Kemahasiswaan di Jawa Tengah Ikuti OPPEK

Pelatihan Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (Foto Nusantaranews)
Pelatihan Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (Foto Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Lebih dari 30 peserta yang merupakan para pimpinan bidang kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi (PT), baik negeri maupun swasta, mengikuti Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (OPPEK) pada 2 – 3 Mei 2018.

OPPEK yang diselenggarakan oleh Paguyuban Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan PTN – PTS Jawa Tengah dengan Universitas Muria Kudus (UMK) sebagai tuan rumah, itu digelar di Hotel Griptha dan menghadirkan Ir. Bambang Sulistiyanto M.Agr.Sc. Ph.D serta Dr. Ir. Budi Utomo Kukuh Widodo ME., sebagai pemandu.

Untuk peserta, antara lain datang dari STIE YPPI Rembang, Unika Soegijapranata, Unwahas, STIKES Karya Husada Semarang, UNISNU Jepara, UMK, UMS Surakarta, Akper Kesdam IV/ Diponegoro, Udinus, serta USM.

Hadir juga perwakilan dari STIKES Muhammadiyah Kudus, Unisbank Semarang, Universitas Tidar Magelang, STIE Bank BPD Jateng, UNSA Surakarta, UPGRIS Semarang, Unissula Semarang, Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Unimus Semarang, Polimarin, STTR Cepu, dan UPS Tegal.

Bambang Sulistiyanto, salah satu narasumber, menjelaskan, OPPEK adalah serangkaian kegiatan terstruktur, yang diselenggarakan untuk membantu para pendamping mencapai kesepakatan tentang cara-cara yang sebaiknya diterapkan, dalam menangani masalah-masalah kemahasiswaan di PT masing-masing.

“Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta OPPEK diharapkan dapat menerapkan fungsi pendamping kemahasiswaan dengan mengetahui kondisi dunia kemahasiswaan di Indonesia, mengetahui pola pengembangan kemahasiswaan secara nasional, dan memahami dinamika kehidupan mahasiswa,’’ terangnya yang juga salah satu editor materi OPPEK yang diterbitkan Kementerian Pendidikan Nasional pada 2010.

Dalam pelatihan yang dibuka Rektor UMK, Dr. Suparnyo SH. MS. itu, dijelaskan pula, bahwa setelah mengikuti OPPEK ini, para peserta dapat menjalankan tugas sebagai pendamping kemahasiswaan, dengan memahami sejumlah gaya kerja.

“Di luar itu, juga diharapkan bisa menerapkan gaya kerja dalam bernegosiasi dan menyepakati gaya kerja yang sebaiknya diterapkan di PT masing-masing,” terang Bambang Sulistiyanto menambahkan.

Editor: Gendon Wibisono

Exit mobile version