NUSANTARANEWS.CO – Angkatan Udara Bulgaria berencana membeli Boeing F-18 Super Hornet menyusul adanya persaingan ketat dengan Saab, Lockheed Martin dan konsorsium perusahaan Eropa yang menghasilkan Eurofighter Typhoon.
Di tengah situasi perekonomian global yang tak kunjung membaik, bisnis alutsista tampaknya sedang menjadi primadona. Ambil contoh Rusia yang telah menjual berbagai macam jenis persenjataanya ke sedikitnya 60 negara di dunia. Kabar terbaru, Rusia berhasil meraup 15,3 miliar dolar AS dari hasil ekspor senjata dan peralatan militernya. Angka tersebut merupakan hasil penjualan persenjataan Rusia ke berbagai negara di dunia selama Januari-September 2017.
Perusahaan-perusahaan alutsista negar-negara lain tampaknya juga berusaha menduplikasi kesuksesan Rusia. Kisah keberhasilan Rusia ini membuat sejumlah perusahaan pertahanan di negara-negara lainnya bangkit dan mulai agresif. Sebut saja beberapa di antaranya Saab Swedia, konsorsium perusahaan Eropa Eurofighter Typhoon, BAE Systems Inggris, Dassault Aviation Perancis, Rheinmetall Land dan lain-lain.
Menteri Pertahanan Bulgaria Krasimir Karakachanov mengatakan kepada radio Bulgaria bahwa kementeriannya akan mengirimkan permintaan proposal ke produsen pertahanan akhir November ini untuk rencana menambah delapan unit pesawat baru.
Selain F-18, Angkatan Udara Bulgaria mengincar F-16, JAS-39 Gripen dan Typhoon sebagai bagian dari program penambahan armada pertahanan.
Defense News menyebutkan pada Juli 2018 mendatang Bulgaria akan kedatangan jet tempur. Pesawat tempur baru tersebut akan bergabung dengan tujuh armada yang sudah ada yakni Mikoyan-Gurevich atau MiG-29. Jet tempur ini merupakan produk Rusia.
Pengadaan jet tempur ini dianggap mendesak oleh Bulgaria menyusul beberapa orang pilotnya di Pangkalan Udara Graf Ignatievo mulai kehilangan kepercayaan diri akibat kurangnya jam terbang dan tidak tersedianya armada baru.
MiG-29 Bulgaria telah berpartisipasi aktif dalam Sistem Pertahanan Udara dan Rudal Terpadu NATO sejak tahun 2004, ketika negara Balkan bergabung dengan NATO. November lalu, Aviationist melaporkan bahwa Rumen Radev, presiden terpilih Bulgaria, yang dilantik pada bulan Januari lalu adalah seorang pilot MiG-29 aktif. (red)
Editor: Eriec Dieda