Politik

Pilkada Serentak, Ketua DPR: Hindari Pernyataan Picu Ketegangan

NUSANTARANEWS.CO – Ketua DPR Ade Komarudin berharap semua pihak menghindari pernyataan yang memicu ketegangan terkait dengan persoalan salah satu calon Gubernur DKI Jakarta yang mengeluarkan komentar kontroversial.

“Pernyataan-pernyataan yang dapat memicu ketegangan di masyarakat harus dihindari. Sebaliknya, tokoh-tokoh politik harus memberikan pernyataan yang menciptakan kedamaian,” kata Ade Komarudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Ketua DPR mengemukakan bahwa perlu kebijaksanaan dan perhatian yang sangat serius dari para pemimpin bangsa saat ini, serta kondisi para pemimpin bangsa juga harus akur.

Untuk itu, ujar dia, elite politik di berbagai daerah juga harus ikut bertanggung jawab menjaga kedamaian dan ketenangan di tengah masyarakat.

Apalagi saat ini, lanjutnya, aksi demontrasi yang menuntut salah satu calon gubernur Jakarta untuk diproses hukum oleh kepolisian terus terjadi di berbagai daerah.

“Situasi ini mulai mengkhawatirkan bila melihat sebaran demontrasi masyarakat. Saya takut ada ormas yang anggotanya yang diperalat oleh kelompok-kelompok tertentu dan masuk skema sebagai martir yang bertujuan membuat negara semakin tidak terkendali,” jelasnya.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

Ade juga mengingatkan bahwa setiap kandidat harus menjaga jangan sampai kampanye pakai SARA, dan pihak yang mayoritas mengayomi yang minoritas, yang minoritas menghormati yang mayoritas.

Ketua DPR menyatakan, isu-isu agama tidak boleh dijadikan komoditas politik.

“Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa ini sama-sama. Jangan sampai gara-gara Pilkada keutuhan negeri ini terganggu,” jelasnya.

Dia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali menjadikan Pancasila sebagai pedoman bernegara, sehingga nilai-nilai toleransi lebih diutamakan dibanding isu-isu berbau SARA.

Sebanyak tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta menandatangani prasasti deklarasi damai sebagai simbol keikutsertaan menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan kampanye.

Pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengawali tandatangan tersebut, lalu pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, lalu yang terakhir pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Baca juga Perang Nomor Urut DKI Jakarta 2017

Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengatakan tandatangan telapak tangan itu merupakan simbol bahwa meskipun berbeda dalam Pilkada Jakarta namun bukan menjadi persoalan.(Andika/Ant)

Related Posts

1 of 66