PeristiwaPolitikTerbaru

Pidatonya Jadi Sorotan, Ini Penjelasan Anies Baswedan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan penjelasan mengenai maksud di balik penggunaan kata pribumi dalam pidato pertamanya Senin, (17/10/2017) kemarin.

“Istilah itu pada konteks era penjajahan, karena saya menulisnya juga pada era penjajahan dulu karena Jakarta itu kota yang paling merasakan,” tutur Anies di Balai Kota, Selasa, (18/10/2017).

Sementara itu, saat disinggung apakah pidato itu ditulisnya sendiri atau ada tim yang mempersiapkan?

“Pokoknya itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda. Jadi Anda baca teks itu bicara era kolonial Belanda,” jelas Anies lagi.

Diketahui pidato pertama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai pelantikan hari Senin, (16/10/2017) kemarin memicu tanggapan beragam, terutama soal penggunaan kata pribumi dan non-pribumi yang dinilai sudah tidak tepat lagi.

Adapun penyebutan kata tersebut berawal ketika Anies mengungkit sejarah ketika perjuangan Indonesia melawan kolonialisme. Dalam pidato Anies yang berlangsung 22 menit itu, ada kata “pribumi ditindas” dari kalimat “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan”.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Perhitungan Perolehan Suara Pemilu 2024

Anies menyinggung “pribumi ditindas” ketika berbicara soal perjuangan pribumi melawan kolonialisme. Nah, sekarang setelah berhasil melawan kolonialisme, meraih kemerdekaan, menurut dia, semua warga pribumi harus mendapat kesejahteraan.

“Karena itu bila kita merdeka maka janji-janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta. Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Anies dalam pidatonya kemarin.

Reporter: Restu Fadilah
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 27