NUSANTARANEWS.CO. Banda Aceh – Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengaku sangat berang dan mengutuk keras penghancuran makam para ulama Kesultanan Samudera Pasai di Gampong Alue Awee Lhokseumawe.yang telah berusia 700 tahun lebih.
“Sungguh memalukan demi sebuah proyek sampai tutup mata rela menghancurkan makam para ulama penyebar Islam,” kata Mawardi dalam rilis yang diterima redaksi, pada Rabu (24/8) malam.
Dikatakan lebih lanjut, orang yang menghancurkan makam para raja dan ulama Samudera Pasai tersebut akan mendapatkan kutukan sampai 7 generasi.
Lebih jauh, Mawardi membandingkan bagaimana makam orang-orang Belanda yang menghancurkan Aceh dan membunuh rakyat Aceh justeru demikian dihormati di Kawasan Pocut.
“Sedangkan makam para raja dan ulama malah dihancurkan dan dilenyapkan untuk memutus rantai sejarah Aceh dengan masa lalu,” ungkap Ketua Peusaba Aceh tersebut.
Peusaba mengecam orang yang tahu sejarah Aceh namun berdiam diri tidak bangkit membela. “Perumpamaan mereka adalah seperti keledai yang membawa kitab,” tegasnya.
Oleh karena itu, Mawardi mengajak rakyat Aceh untuk bangkit bersatu padu mengambil langkah strategis dan melawan para pemusnah sejarah Aceh hingga ke akar-akarnya.
Mengakhiri tulisannya, Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengingatkan bahwa akan ada efek yang diterima bagi para pemusnah situs sejarah makam para ulama Kesultanan Samudera Pasai.
“Wahai anda para pemusnah situs sejarah Bangsa Aceh, kami tidak akan diam begitu saja terhadap penghancuran Sejarah Aceh. Tak lama lagi kalian akan berakhir dan akan dimusnahkan dari Tanah Aceh tanah agung Tanah Para Aulia!” (MG)