Politik

Peta Pilgub Jabar Terbagi Dua Poros Kekuatan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Secara umum, peta kandidat Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar) menurut pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno dapat dibagi menjadi dua poros kekuatan. “Yakni kekuatan figur dan kekuatan mesin politik,” ungkapnya, saat dihubungi Nusantaranews.co, Rabu (7/2/2018).

Pertama, kekuatan figur bisa dibaca dari sosok Ridwan Kamil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum. Termasuk juga kekuatan figur Deddy Mizwar yang berpasangan dengan Deddy Mulyadi. Menurut Adi, baik Emil sapaan Ridwan Kamil maupun Dedi Mizwar relatif memiliki tingkat popularitas yang cukup tinggi dibandingkan figur lain.

“Kelemahannya, Ridwal Kamil maupun Deddy Mizwar tidak disokong oleh mesin politik yang solid. Koalosi partai-partai pengusung kedua sosok ini tak memiliki rekam memang di Jabar,” kata Adi.

Kedua, kekuatan mesin politik yang termanifestasi pada pasangan calon (paslon) Sudrajat dengan Ahmad Syaikhu serta pasangan Tb Hasanudin dengan Anton Charliyan. Meski kurang populer, lanjut Adi Prayitno, kedua paslon ini disokong oleh mesin politik yang massif dan solid.

Baca Juga:  Bawaslu Kaltara Petakan TPS Rawan Pada Pemilu 2024

“Harus diakui, mesin politik PKS cukup solid di Jabar. Terbukti dengan kemenangan dua periode Ahmad Heryawan. Di tambah sokongan Gerindra sebagai partai ‘pembunuh raksasa’ yang banyak menumbangkan calon kuat,” ujarnya.

Begitupun dengan kekuatan mesin politik PDIP. “Jika suara PDIP berbanding lurus dengan perolehan suara 2014 lalu, tentu pasangan lain perlu was was, karen partai moncong putih ini pemenang Pileg (Pemilihan Legislatif) Jabar. Apalagi PDIP akan terus mengkapitalisasi sosok Jokowi untuk mendongkrak paslon Tb Hasanudin dan Anton Charliyan,” ungkap Adi.

“Tentu saja terlalu sederhana jika mengukur kemenangan Jabar hanya diukur dari dua varian ini saja. Tapi secara umum fakta politik yang berkembang sejauh ini seperti itu. Tentu ada variabel-variabel lain yang bakal turut menentukan kemenagan di Jabar. Misalnya soal domain isu kandidat, kerja tim, dan sejauh mana penetrasi langsung ke rakyat,” terangnya.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 6