Budaya / SeniKhazanahKreativitas

Peserta Resmi Mengundurkan Diri, Denny JA: Kontrak tak Bisa Dibatalkan Sepihak

NusantaraNews.co, Jakarta – Denny JA selaku penggagas dan sponsor utama proyek buku puisi esai nasional, mengaku tetap akan melanjutkan proyek tersebut kendati telah mendapat penolakan lewat petisi penyair muda indonesia.

Bahkan, kata dia, buku sudah nyaris siap cetak walaupun 8 penulis mengundurkan diri dan mentakan untuk menarik naskah yang dikutsertakan.

“Ya dong. 90 puisi sudah kumpul. 90 persen siap cetak,” ungkap konsultan politik dan pemilik sebuah lembaga survei indonesia (LSI) itu kepada NusantaraNews.co, Senin (21/1/2018).

Selain petisi, penolakan dalam bentuk pengunduran dari proyek ini juga telah dilakukan oleh 8 orang penulis dari 170 orang peserta keseluruhan. Kedelapan penulis ini pun meminta karya mereka tidak diterbitkan dan honor yang telah diterimanya akan dikembalikan.

Namun, permintaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Denny lantaran ikatan kontrak kerja sama.

“Kontrak tak bisa dibatalkan sepihak. Yang mundur di bawah 5 persen. Dari 170, hanya 5-7 orang (sekarang menjadi 8 penulis, -red). Tapi sesuai kontrak, puisi mereka tetap diterbitkan. Honor sudah diterima pula,” terang Denny.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Delapan penulis yang mengundurkan diri tersebut adalah Jafar Fakhrurozi (Lampung), Dellorie Ahada Nakatama (Sumatra Barat), Ayu Harahap dan Hasan Al Banna (Sumatra Utara), Muhammad de Putra dan Eko Ragil (Riau), Pebrian Dian dan Saefullah Alabarokms (Banten).

Disamping itu Denny mengungkapkan, para penyair, penulis, peneliti di Papua, mengambil inisiatif sendiri membuat cover buku bersama Puisi Esai bagi provinsinya. “Alangkah indahnya jika semangat berkarya lahir. Karya adalah ibu dari segala peradaban,” ujar dia.

Denny menuturkan, akan ada 34 cover buku dari 34 provinsi. 170 penyair, penulis, peneliti, jurnalis, tak hanya melakukan riset ungkapkan kekayaan budaya lokal. Tak hanya berikhtiar ungkapkan batin melalui puisi esai.

“Tapi mereka bangkit untuk kerja lanjutan. Ada yang memberi usul kisah puisi esai diangkat dalam bentuk audio visual. Ada usul merumuskan platform ilmiahnya. Karya bersama itu sebuah gerbang. Sekali terbuka, terbuka pula segala kemungkinan,” terang Denny JA.

Pewarta/Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 20