Mancanegara

Pesawat Tanpa Awak Houthi Membombardir Markas Pasukan Koalisi di Kamp Boraiqa

Drone Houthi Serang Markas Koalisi

NUSANTARANEWCO – Ada perkembangan menarik dalam Perang Yaman baru-baru ini, di mana untuk pertama kalinya pesawat tak berawak (drone) kelompok perlawanan Houthi menyerang markas koalisi pimpinan Arab Saudi. Menurut laporan media setempat, sejumlah drone tempur Houthi pada hari Selasa (3/7) berhasil memporak-porandakan markas koalisi di Kamp Boraiqa, di Aden dan menewaskan pasukan koalisi, temasuk para perwira militer.

Menurut media pasukan koalisi, Kamp Boraiqa mengalami kerusakan cukup parah setelah di bom oleh skadron drone perlawanan Houthi. Pihak koalisi pun mengklaim bahwa mereka berhasil menembak jatuh drone-drone tersebut ketika mebombardir markas mereka.

Sebelum terjadi serangan ke Kamp Boraiqa yang merupakan markas pasukan Uni Emirat Arab (UEA), situs media resmi kelompok perlawanan Houhti telah merilis video dengan durasi dua menit yang menggambarkan operasi pengintaian di pantai barat Yaman. Gambar video menunjukkan sebuah pesawat pengintai tak berawak sedang mendeteksi posisi dan pertemuan pasukan koalisi militer yang dipimpin Saudi di pantai barat Yaman. Adegan berikutnya menunjukkan drone-drone tersebut sedang menjatuhkan bom pada pasukan UEA di bawah mereka, dan menyerang target mereka.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Jenderal Abdullah al-Jafri, juru bicara Angkatan Udara Yaman mengatakan kepada media setempat bahwa penggunaan drone akan menjadi kartu kemenangan tentara Yaman (Sana’a) dalam memerangi pasukan koalisi pimpinan Saudi di pantai barat. “Musuh (pasukan koalisi) yang menyerang itu tidak dapat mencegat pesawat tak berawak yang hanya menghabiskan biaya sebesar US$ 1.000,- untuk membuatnya,” tambahnya. Jafri lebih jauh juga menjelaskan bahwa pasukan Yaman sejauh ini telah memanfaatkan drone pengintai untuk menentukan sasaran sebelum melakukan serangan terhadap terhadap posisi pasukan koalisi, termasuk penembakan rudal.

Perkembangan menarik lainnya adalah efisiensi dan efektivitas dari kelompok perlawanan Houthi dalam mematahkan gerakan pasukan koalisi. Seperti dilansir MintPress, kelompok perlawanan Houthi berhasil menangkap sejumlah pasukan bayaran asing, termasuk warga negara Amerika keturunan Yaman, Mujahid Ali Naji al- Qardai yang tertangkap di pertempuran Ganiah di dekat Sana’a. Menurut informasi, Qardai adalah pimpinan komunitas Yaman di New York.

Pada 18 Juni 2018, Angkatan Laut Yaman yang setia kepada kelompok pelawanan Houthi, berhasil menangkap sebuah kapal angkatan laut Prancis, Jehol II, yang penuh dengan pejuang asing ketika terlibat dalam operasi pendaratan militer di lepas pantai Hodeida. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,052