NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Geprindo Bastian P Simanjuntak mengaku baru saja dirinya mendapatkan informasi bahwa Harry Tanoe (HT) siap bergabung dengan pemerintah Jokowi. Dalam situasi ini, kelompok nasionalis pribumi dan kelompok Islam, kata dia diuji kesetiaannya terhadap Bangsa dan Negara yang sudah hampir berumur 72 tahun ini.
“Apakah kita sebagai Bangsa Indonesia yang lahir di Indonesia (Pribumi Indonesia) akan bisa mempertahankan kedaulatan bangsa di atas upaya hegemoni WNI keturunan dan asing yang saat ini semakin solid bergabung bersama koalisi Jokowi? Atau justru kita jadi kehilangan kepercayaan diri dalam melawan kelompok pemilik modal tak terbatas tersebut?” ungkap Bastian dalam siaran tertulisnya, Kamis (3/8/2017).
Bastian menilai, memang wajar bila sebagian pejuang bangsa merasa khawatir. Sebab demokrasi pasca Reformasi memang disetting sedemikian rupa menjadi berbiaya tinggi. Sehingga raja media dan pemilik modal besar mendapatkan advantage dari sistem demokrasi langsung seperti saat ini.
Namun Apakah berarti pemilik modal dan pemilik media akan selalu memenangkan pertarungan demokrasi? Menurutnya belum tentu. Bagi dia, sehebat-hebatnya manusia merencanakan pada akhirnya Tuhan yang menentukan.
“Tuhan memiliki banyak cara untuk menolong bangsa Indonesia, terbukti pada Pilkada DKI beberapa bulan lalu, bangsa Indonesia yang terdiri dari kelompok Islam dan kelompok Nasionalis pribumi berhasil melawan kelompok pemilik modal yaitu WNI keturunan yang memiliki modal besar yang berada di belakang Ahok,” katanya.
Presiden GEPRINDO itu mengaki Sudah terlalu lama rakyat ini bergantung kepada bangsa lain yang bukan bangsa Indonesia Asli. Sehingga, sambung dia, mereka dengan sombongnya sering mengatakan “Kami datang untuk memberikan kalian pekerjaan!” “Kalau tidak ada kami hidup kalian akan sengsara!” Sungguh ucapan-ucapan itu, kata Bastian merupakan tamparan bagi kita bangsa Indonesia.
“Kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang merdeka, bangsa yang berdaulat, apakah kita rela terus direndahkan oleh bangsa lain? Apakah kita harus menyerah dan rela dikatakan sebagai bangsa pecundang yang tidak mampu mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan, sehingga akhirnya kita pasrah menyerahkan kedaulatan yang sudah kita raih kepada mereka?” ujar dia.
Dirinya tak menampik, bahwa kenyataanya memang sekarang ini ekonomi Indonesia sudah dikuasai oleh bangsa lain. Bahkan lanjut dia, saat ini politik pun juga sedang dikuasai oleh kepentingan mereka. Mereka sedang berupaya melanggengkan kekuasaannya dengan menghalalkan segala cara.
“Sekarang tergantung kita bangsa Indonesia. Apakah kita yakin akan kekuatan bangsa kita sendiri? Apakah kita mampu mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah berhasil direbut oleh Jong-Jong Nusantara? Atau kita terpaksa ikut-ikutan melipir bergabung dengan penguasa yang rajin menambah hutang 1000 triliun lebih dalam tiga tahun ini? dan telah membuka pintu lebar-lebar kepada Bangsa Asing untuk menguasai hampir segala sektor ekonomi?” terangnya.
Karenanya, Bastian mengajak bagi bangsa ini untuk terus menguatkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. “Bangun jiwa kita sebagai Nasionalis yang religius, yang selalu setia kepada bangsa sendiri dan tidak mau menghianati bangsa Indonesia. Sekali lagi kita diuji, apakah kita Bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke, mampu mempertahankan kemerdekaan kita? Jangan biarkan musuh merehnggut kemerdekaan pribumi Indonesia,” tegasnya.
Pewarta/Editor: Romandhon