Pesan Alissa Wahid, Jika Warga Kembali Demo 25 November

Alissa Wahid Putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Foto Fadhilah/Nusantaranews

Alissa Wahid Putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Foto Fadhilah/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Aksi demo pada 4 November terkait dengan tuntutan untuk Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan dugaan melakukan penistaan agama telah dilakukan oleh ormas Islam dan Front Pembela Islam (FPI) telah diikuti oleh jutaan orang. Namun aksi itu rupanya tidak akan berhenti pada demo 4 November kemarin.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim redaksi, jika proses hukum kepada ahok tak kunjung di tegakkan, maka akan ada aksi demo lanjutan dengan tuntutan yang sama, dan jumlah massa yang lebih banyak. Nama aksi tersebut adalah ‘Bela Islam III’. Rencananya aksi tersebut akan digelar pada 25 November 2016.

Sekretaris Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Alissa Wahid ikut angkat bicara soal demo besar-besaran yang akan digelar pada 25 November 2016 nanti.

Alissa menyambut baik Aksi Bela Islam III yang disebut-sebut akan berlangsung pada 25 November 2016. Namun dia berpesan agar demo tersebut tidak meyertakan anak-anak di tengah-tengah demonstrasi. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi terhadap anak.

“Anak-anak seharusnya tidak dilibatkan dalam demo karena resikonya sangat tinggi, resiko keos sangat tinggi, resiko untuk terjadi situasi yang tidak terkendali sangat tinggi,” imbaunya dalam diskusi publik, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, (15/11/2016).

Menurutnya hal penting dilakukan adalah melindungi anak dari perbuatan yang tidak baik. Hak dasar anak adalah hak untuk berpartisipasi hak memperoleh teladan yang baik.

Karenanya penting bagi orang tua, orang dewasa khususnya pejabat publik untuk memberikan teladan kepada anak anak mulai dari sikap tutur kata bagaimana mengeluarkan kata yang disampaikan oleh pejabat publik harus memiliki dimensi edukasi kepada anak anak tidak mengeluarkan kata-kata kotor.

“Jadi saya tegaskan kembali jangan melibatkan anak dibawah umur dalam aksi demo. Karena kita belum tahu lho pesan-pesan apa yang akan muncul dalam aksi-aksi dan kegiatan-kegiatan,” katanya.

Sebagai imformasi, demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai ormas Islam di Indonesia pada, Jumat (4/11/2016), ternyata diikuti juga oleh anak-anak. Mereka diajak oleh orang tua mereka yang ikut melakukan demo.

Di depan Balai Kota, kerap kali terlihat anak-anak yang ikut dalam unjuk rasa kali ini. Kebanyakan anak kecil tersebut hanya mengikuti pergerakan massa sambil mengambil gambar suasana demo.

Meski demikian, ada pula anak-anak yang menirukan teriakan-teriakan yang dikumandangkan massa yang berunjuk rasa. Mereka mengikuti arahan pemimpin pasukan demo dari mana mereka berasal.

Bahkan ada yang membawa anak mereka yang masih balita. Seperti yang dilakukan oleh salah seorang pedemo bernama Deni. Ia dan istrinya, Putri, merupakan pedemo yang datang dari Bogor. (Restu)

Exit mobile version