PeristiwaPolitik

Perwakilan Aksi Solidaritas Rohingya Temui Pihak Kedubes Myanmar, Ini Tuntutannya

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Perwakilan massa Aksi Solidaritas Rohingya akahirnya menemui perwakilan Kedutaan Besar Myanmar dan diterima. Mereka bertemu dengan Wakil Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Kyaw Soe Thien.

Ada empat orang perwakilan massa dari Alumni Presidium 212, GNPF dan FPI yang masuk. Salah satu perwakilan massa yang masuk adalah Tim Advokasi GNPF Kapitra Ampera dan Juru Bicara FPI Slamet Ma’arif.

Kapitra menyampaikan tiga tuntutan yang disampaikan ke perwakilan Kedubes Myanmar. “Pertama minta Kedubes ini ditutup sementara. Kedua, bendera diturunkan, ketiga dia harus menghentikan segala bentuk kekerasan dan genosida yang dilakukan pemerintah,” ujar Kapitra usai menemui pihak Kedubes Myanmar di lokasi aksi, Rabu (6/9/2017).

Baca: Aksi Solidaritas Rohingya, Massa Desak Turunkan Bendera di Kedubes Myanmar

Kapitra mengatakan bahwa sampai saat ini pihak Kedubes Myanmar belum bisa kembali ke Myanmar karena suasana sedang genting. Selain itu, saat ini Duta Besar Myanmar juga sedang mengantar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing di Nay Pyi Daw.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Kedubes bilang saya enggak bisa pulang karena kondisinya sudah sangat krusial di sini enggak bisa pulang. Lagi nunggu kementerian luar negeri untuk kembali ke sana, karena Kementerian luar negeri didampingi Duta Besar Indonesia Myanmar untuk bertemu dengan panglima tentaranya,” ungkap Kapitra menirukan.

Kapitra juga meminta pembantaian Muslim Rohingya dihentikan. Pemerintah diminta agar berupaya lebih tegas seperti memutuskan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Myanmar.

Simak: Selain Kedubes Myanmar, Kemenlu Jadi Sasaran Aksi Solidaritas Rohingya

“Presiden agar lebih maksimal, pertama putuskan hubungan diplomatik, embargo, dan usir Kedubes Myanmar di sini. Enggak bisa kita kerja sama dengan negara itu,” tutur Kapitra.

Untuk diketahui sebelumnya, ribuan orang kaum Rohingya mengungsi meninggalkan rumahnya di Rakhine State seiring memburuknya stabilitas di kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Aksi Save Rohingya Antre di Depan Kedubes Myanmar

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 16