Perubahan Ketum Berpotensi Merubah Rekomendasi Golkar di Pilkada

Bendera Golkar. (Foto: Istimewa)

Bendera Golkar. Foto: Istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengungkapkan jika nanti terjadi pergantian pengurus Partai Golkar maka berpotensi juga untuk merubah rekomendasi calon kepala daerah pada Pilkada 2018.

“Oh pasti iya itu, bisa berubah itu rekomendasi pilkadanya,” ungkap Hendri di Jakarta, Sabtu (2/11/2017)

“Jadi selamanya ini kan lucu juga Golkar ini mendorong bukan kader dan mendukung yang bukan pekerja keras. Misalnya di Jabar bisa saja nanti rekomendasi nanti balik lagi ke Dedi Mulyadi atau Nurul Arifin yang kehilangan rekomendasi di Bandung misalnya, mungkin terjadi kan,” terangnya.

Hendri melanjutkan dalam sebuah organisasi wajar jika terjadi perubahan kepemimpinan lalu merubah juga kebijakan yang sudah ditetapkan.

“Namanya sebuah organisasi begitu berubah lokomotifnya pasti yang berubah juga gerbongnya. Apalagi kemarin itu beberapa kader Golkar protes terhadap pemberian rekomendasi kepada calon kepala daerah,” katanya.

Selain itu Hendri menyinggung tentang figur yang akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar harus menyelesaikan pekerjaan rumah yang berat.

“Mengembalikan elektabilitas Golkar lah. Golkar selama dipegang Setnov seolah-olah menjadi partai terkorup sedunia, partai bermasalah. Sebetulnya dia mendukung Jokowi itupun sudah membantu elektabilitas Golkar. Nanti kita lihat saja,” pungkasnya.

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi

Exit mobile version