Mancanegara

Pertemuan G20 Tingkat Menteri di Buenos Aires 19-22 Juli 2018

Pertemuan G20 Argentina
Pertemuan G20 di Buenos Aires

NUSANTARANEWS.CO, Argentina – G20 telah meminta diadakannya lebih banyak dialog guna meredakan ketegangan perdagangan yang dapat memukul pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 di Buenos Aires, Argentina pada 19-22 Juli 2018 juga menekankan pentingnya kerjasama internasional yang lebih intens agar dapat mengatasi ketidakpastian pasar keuangan global demi menjaga kontinuitas pertumbuhan global.

Perekonomian global diperkirakan tetap tumbuh sebesar 3,9% di tahun 2018 dan 2019, namun mulai menunjukkan perlambatan pertumbuhan – terutama bersumber dari ketegangan perdagangan, normalisasi kebijakan suku bunga beberapa Bank Sentral, dan ketegangan geopolitik di beberapa kawasan.

Perkembangan teknologi terhadap sektor keuangan juga menjadi topik pembicaraan khususnya mengenai upaya eksplorasi manfaat tekonologi keuangan bagi konsumen, investor, dan risiko yang timbul dari perkembangan teknologi keuangan tersebut.

Negara-negara G20 juga didorong agar dapat lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan, serta tetap mendukung multilateralisme dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dan keuangan global.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 juga menekankan pentingnya memperkuat kerjasama dan efektivitas G20 ke depan sebagai forum utama dalam mendiskusikan permasalahan global dan menghasilkan solusi bersama.

Menteri Ekonomi Argentina Nicolas Dujovne mengisyaratkan bahwa G20 menghindari perpecahan terkait perang dagang yang seharusnya dapat diselesaikan secara langsung antarpemerintah atau lewat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Pernyataan itu disampaikan terkait dengan kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membuat kesal sekutu-sekutu lamanya, seperti Uni Eropa (UE), Kanada, dan Meksiko, serta memicu serangan balasan dari berbagai negara.

Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menegaskan kembali klaimnya bahwa negaranya hanya ingin “perdagangan yang lebih seimbang” dengan negara-negara lain.

Mnuchin juga menepis dampak ekonomi dari kenaikan tarif dan bea masuk balasan dengan mengatakan sejauh ini bea tersebut hanya berdampak terhadap AS di tataran mikro. Namun dari “sisi makro kami belum melihat adanya pola yang signifikan terhadap perekonomian,” katanya.

Baca Juga:  Penghasut Perang Jerman Menuntut Senjata Nuklir

Dikutip dari situs Bank Indonesia (BI), pertemuan tersebut dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo.

Dalam kesempatan ini, Indonesia turut mengundang para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 untuk hadir dalam Sidang Tahunan IMF-World Bank 2018 serta menyambut rencana pertemuan Menteri Keuangan dan Gubenur Bank Sentral G20 selanjutnya pada Oktober 2018 di Bali, Indonesia. (Aya)

Related Posts

1 of 3,052