EkonomiHeadline

Pertanian Terlalu Fokus di Jawa, Konversi Lahan Mengancam

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gerakan pemerintah dalam hal ini Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman nampaknya harus mengalami tantangan berat untuk menjaga ketahanan pangan. Sebab ketahanan pangan di Indonesia terlalu bergantung produksi pangan dari Pulau Jawa.

Anggota Dewan Ketahanan Pangan, Khudori yang juga merupakan pengamat pertanian mengatakan, produksi pangan yang berfokus di Pulau Jawa dapat mengkhawatirkan. Sebab, menutut dia, sudah lebih dari 60 tahun Jawa jadi pusat ekonomi sehingga banyak terjadi penyusutan lahan atau konversi lahan pertanian.

“Jawa masih menopang pangan tak hanya pajale (padi, jagung, dan kedelai), tetapi juga sayuran seperti cabai, bawang, dan lainnya itu rata-rata di atas 50 persen lebih diproduksi di Jawa,” ujar Khudori dalam diskusi ‘Menuju Kemandirian Pangan’ di Setia Budi One, Kuningan, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2017.

Menurut dia, padahal pulau Jawa telah menjadi konsentrasi ekonomi dan penduduk, yang memiliki potensi besar alih fungsi lahan. Di antaranya, banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi fasilitas properti, kawasan industri, maupun pusat-pusat fasilitas umum. “Ini sangat berbahaya di masa mendatang,” ucap Khudori.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Pulau Jawa juga menyumbang terbesar untuk produksi daging sapi, daging dan telur ayam, cabai, dan bawang merah,” imbuhnya.

Untuk dekatahui, menurut data Badan Pusat Statistik, hampir 100 ribu hektare lahan pertanian beralih fungsi tiap tahunnya. Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian sudah tak terkendali, hal ini karena pesatnya perkembangan sektor industri dan pemukiman di Indoneisia.

Kendati demikian, Khudori berujar, menggeser basis produksi pangan dari pulau Jawa ke luar Jawa juga tak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. Sebab, lahan di luar Jawa yang paling berpotensi dijadikan lahan pertanian yakni lahan kering.

Namun pemerintah juga perlu biaya yang tak sedikit untuk membangun infrastruktur irigasi di banyak tempat seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

“Jawa ini pusat ekonomi yang semuanya membutuhkan tapak lahan, lahan pertanian semakin terancam. Kuncinya dua, yakni alih fungsi lahan di Jawa harus dicegah, kedua secara gradual memperkuat pondasi pangan luar Jawa,” terang Khudori.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

Pewarta: Richard Andika
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 59