NUSANTARANEWS.CO – Dalam setengah abad terakhir, baru di tangan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat jatuh ke titik nadir. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi Hukum DPR 2004-2009, Djoko Edhi Abdurrahman.
“Yaitu, kalah parah ketika mengabsah Yerussalem sebagai ibukota Israel. Sekutu Eropanya, hengkang meninggalkan Amerika. Kalah telak di voting PBB, Trump sendirian. Amerika bukan lagi polisi dunia. Amerika game over!” ungkap Djoko Edhi, dalam keterangannya, Selasa (26/12/2017).
Dua mantan Presiden AS, Clinton dan Obama menyatakan tindakan Trump dianggap sebagai tindakan paling bodoh sepanjang Amerika memiliki presiden.
“Tentu saja Trump menjadi kian berbahaya. Presiden Kilmeck (cungkil mecki), masih memegang kunci senjata nuklir. Ia bisa saja pindah ke cungkil-cungkil detonator senjata nuklir dan WMD (weapon mass destruction). Banyak yang berharap hulu ledak itu menuju Korea Utara yang tampaknya bakal jadi tumbal,” sambungnya.
Menurutnya Djoko Edhi, itu sangat mungkin untuk mengubah dunia. “Sejak dahulu kala, hanya orang seperti Trump yang mampu mengubah dunia, meninggalkan status quo. Seperti apa wajah bumi setelah perang dunia ketiga Trump?” terangnya.
“Saya lihat pernyataan otoritas keamanan Amerika Serikat yang tambah cemas dengan munculnya ancaman teror dalam negeri tadi malam di TV One. Trump tampak kepepet, dalam keadaan itu, ia bisa memainkan kilmeknya ke tombol senjata nuklir. Dan itu satu-satunya kiat untuk menyelamatkan Amerika tak terperosok semakin dalam ke titik nadir,” imbuh dia.
Wakil Sekretaris Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU ini menilai Trump harus mengubah peta secara revolusioner, seperti bos marketer yang harus mengoperasikan hard sale.
“Amerika sudah kalah di banyak medan. Di Syria, ia dikerubuti China, Rusia dan Iran. Konfrontasi dengan Korea Utara, Amerika dikerubuti oleh Cina dan Rusia sehingga Trump hanya bisa perang mulut dengan Presiden Korea Utara yang tak kalah aneh,” tandas dia. (*)
Pewarta/Editor: Romandhon