Ekonomi

Permainkan Harga Pangan, Kemendag Cabut Izin 6 Importir

Mendag Enggartiasto Lukita dalam acara Indonesia Franchinse and SME Expo (IFSE) di JCC, Jumat, (25/11/2016)/Foto Andika / NUSANTARAnews
Mendag Enggartiasto Lukita dalam acara Indonesia Franchinse and SME Expo (IFSE) di JCC, Jumat, (25/11/2016)/Foto: Andika /NUSANTARAnews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengeluarkan tindakan tegas untuk importir yang berlaku curang dalam berbisnis.

Mengetahui perihal itu, sedikitnya ada enam perusahaan yang dicabut izin impornya, yakni terdiri dari importir produk hortikultura hingga pelaku industri yang menjual gula rafinasi ke pasar.

Menurut Enggar, langkah yang dilakukan ini memang harus cepat dan tegas guna memberikan efek jera pada pengusaha yang melakukan kecurangan.

Untuk itu, langkah yang diambil Mendag guna menanggulangi bisnis curang, Enggar menyampaikan pihaknya bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terbentuk. Hingga kini, sedikitnya sudah ada enam perusahaan importir dan industri yang dibekukan izinnya.

“Mereka sudah terkena (kasus) kalau importir pasti sudah kami bekukan dahulu (izinnya). Ada yang sudah kami bekukan kira-kira enam (perusahaan),” ujar Enggar di Jakarta, Jumat (2/6/2017).

Dikatakan Enggar, dengan adanya Satgas Pangan gejolak harga pangan di pasar pada bulan puasa tidak akan terlalu besar. Sebab, satgas yang juga terdiri dari aparat kepolisian bisa melakukan pengecekan harga.

Baca Juga:  Sokong Kebutuhan Masyarakat, Pemkab Pamekasan Salurkan 8 Ton Beras Murah

“Dengan adanya Satgas, pengecekan sampai di Polres. Dengan jaringan yang kuat mempunyai data dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian crossing sehingga Satgas lihat dan pantau,” kata Enggar.

Diketahui, Mendag sudah gerah dengan ulah spekulan yang selalu mengambil dan mendapatkan keuntungan besar dari aksi penimbunan. Cara bisnis tersebut dikatakan Enggar menjadi penyebab utama timbulnya gejolak harga pangan. Hal itu memancing Mendag bertekad untuk menghentikan aksi semacam ini pada 2017, terutama saat-saat menjelang hari-hari raya besar di tanah air.

Reporter: Richard Andika
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 42