Perlunya Aktualisasi Peran Mahasiswa di Dunia Pendidikan

Dialog Pendidikan Oleh Dema Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (Foto Dok. Nusantaranews)

Dialog Pendidikan Oleh Dema Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (Foto Dok. Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Berangkat akan perlunya penekanan kembali terhadap aktualisasi peran mahasiswa bagi perubahan sosial, terutama dalam dunia pendidikan, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F) Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) Mata Aksara menggelar acara Dialog Pendidikan Nasional di Convention Hall Lt.1 UIN Sunan Kalijaga, Selasa (15/5/2018). Turut hadir Wakil Dekan III Dr. Muqowim M.Ag

Kegiatan ini diawali sambutan-sambutan, dilanjutkan dengan penampilan seni tari Gundul-Gundul Pacul dan Nirmala yang ditampilkan adik-adik dari Mata Aksara. Penampilan tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari peserta.

Talkshow Literasi dan Dialog Pendidikan Nasional ini mengundang Abdul Waidi M.A Kordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia 2013-2016, Nurul Huda S.A Deputi Rektor Bidang Riset dan Kerjasama ISIF Cirebon, Heni Wardatur Rohmah S. Pd Founder TBM Mata Aksara, dan Najma Alya Jasmin penulis Cilik Nasional.

Mahasiswa selaku agen perubahan dan kontrol sosial sekaligus selaku intelektual diharapkan memiliki empat prasyarat dalam melalukan kontribusi. Pertama, dapat merumuskan masalah dan duduk permasalahan. Kedua, mengerti posisi mahasiswa percaturan natara Negara, Pasar, dan Rakyat. Ketiga, mengerti kecenderungan zaman. Keempat, merumuskan gerakan dengan tepat, ujar Abdul Waidi.

Kordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia 2013-2016, Abdul Waidi menjelaskan setidaknya ada beberapa hal yang menjadi tantangan bagi mahasiswa dan sarjana pendidikan Islam, diantaranya perbincangan pendidikan Islam belum menyentuh isu-isu kontemporer, tulisan dan diskusi tentang pendidikan Islam tidak banyak yang menyentuh regulasi pendidikan nasional, pembelajaran Manajemen Pendidikan Islam masih sering sibuk dengan persoalan administrasi pendidikan.

Abdul Waidi menambahkan, belum banyak tulisan dan diskusi pendidikan Islam berbasis analisis data-data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pendidikan agama, pendidikan Islam dihadapkan pada revolusi industri 4.0 namun belum banyak yang mendalami pada perubahan metodologi pembelajaran pendidikan agama Islam, terakhir pendidikan Islam belum tanggap terhadap percepatan media sosial.

Pewarta: Yahya S.

Exit mobile version