NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota DPR RI William Wandik mengatakan pihaknya berharap pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan bagi warga Papua dalam berupaya mengurangi angka kemiskinan di ujung Timur Indonesia tersebut, terlebih bagi warga pedalaman.
Politisi asal Papua ini mengatakan Indeks kedalaman kemiskinan di Papua pada Maret 2022 sebesar 6,164. Artinya, kesenjangan rata-rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di provinsi paling timur Indonesia ini masih sangat lebar. Secara lebih rinci, indeks kedalaman kemiskinan di daerah perkotaan sebesar 0,526.
“Sementara, indeks kedalaman kemiskinan di daerah perdesaan sebesar 8,474. Dengan demikian, kesenjangan pengeluaran penduduk miskin Papua dari garis kemiskinan di perdesaan lebih lebar dari dibandingkan dengan di perkotaan,’terang politisi Demokrat ini saat dikonfirmasi, Jumat (26/8).
Ketum GAMKI ini mengatakan kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin di wilayah tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya paling lebar dibandingkan dengan provinsi lainnya. Masih lebarnya indeks kedalaman kemiskinan ini membuat anggaran untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah ini juga menjadi lebih mahal dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Provinsi Papua mencapai 26,56% dari total penduduk pada Maret 2022.
Artinya, 1 dari 4 masyarakat di provinsi paling timur Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
Masih menurut data BPS, persentase penduduk miskin Papua di daerah perdesaan bahkan masih berada di angka 35,39%. Artinya, 1 dari 3 penduduk di perdesaan Papua hidup miskin. Sebagai informasi, masih banyak penduduk Papua yang hidup di daerah pedalaman atau di daerah pegunungan yang masih terisolasi. (setya)