Berita UtamaEkonomiGaya HidupLintas NusaRubrikaTerbaru

Perlu Kaji Ulang, Gus Fawait Sebut Proyek Kompor Listrik Membingungkan

Perlu kaji ulang, Gus Fawait sebut proyek kompor listrik membingungkan.
Perlu kaji ulang, Gus Fawait sebut proyek kompor listrik membingungkan.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Proyek kompor listrik nasional yang digelontorkan pemerintah disorot. Proyek tersebut dinilai sebagai proyek membingungkan yang digulirkan oleh pemerintah.

“Kenapa disebut membingungkan karena disatu sisi pemerintah menaikkan BBM namun disatu sisi ada upaya mengganti gas ke listrik. Padahal untuk listrik itu sendiri yang bisa pakai kompor listrik adalah rumah-rumah yang daya listriknya tidak bisa memiliki daya 450 hingga 900 VA. Padahal di Indonesia saat ini banyak orang miskin yang listriknya di level 450 sampai 900 VA,” urai ketua fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur Gus Fawait, Senin (26/9).

Adanya kompor listrik tersebut, kata politisi asal Jember ini, akan menjadi beban bagi masyarakat miskin setelah ada kenaikan BBM. “Masyarakat jadi bingung dan tentunya menjadi beban setelah adanya kenaikan BBM tersebut,” jelasnya.

Pihaknya, sambung Gus Fawait, berharap kepada pemerintah untuk tidak menambahi beban masyarakat dengan kebijakan-kebijakan yang menyulitkan masyarakat” Harus dikaji terlebih dahulu sebelum membuat kebijakan. Saya tahu niat baik pemerintah dan tentunya tidak mungkin membuat kebijakan yang mensengsarakan rakyat,” ujarnya.

Baca Juga:  Suara Terbesar se Jatim Tingkat Propinsi, Gus Fawait: Matursuwun Masyarakat Jember dan Lumajang

Gus Fawait menambahkan pihaknya berharap pemerintah tak membuat kebijakan yang terburu-buru dan tanpa ada kajian terlebih dahulu dalam proyek kompor listrik nasional tersebut.”Lebih baik dikaji dulu baik buruknya sebelum resmi diberlakukan,” tandasnya.

Pemerintah memastikan akan memberikan paket kompor listrik kepada 300.000 penerima. Adapun paket tersebut diberikan secara gratis sebagai implementasi dari program konversi kompor yang menggunakan elpiji 3 kg ke kompor listrik. Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, paket kompor listrik diberikan kepada masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Satu paket terdiri dari kompor listrik dua tungku, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB. Satu paket kompor listrik siap pakai itu nilainya seharga Rp 1,8 juta. “Rencananya tahun ini 300.000 (penerima). Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dana dayanya dinaikin,” ujar Rida saat di Jakarta beberapa waktu lalu. (setya)

Related Posts

1 of 29