Terbaru

Perjanjian Pertahanan dengan Papua Nugini, Kemenhan Perlu Waspadai Australia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Komisi I DPR RI bersama dengan Menkumham, Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan mengadakan rapat dengar pendapat pembahasan mengenai rencana ratifikasi (penanda tanganan) perjanjian pertahanan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Papua Nugini.

Menteri Pertahanan Ryamizard mengatakan rencana penanda tanganan perjanjian pertahanan antara Pemerintah RI dengan Papua Nugini merupakan upaya untuk menjaga stabilitas kawasan.

“Kita dekat dengan tetangga itu kita kerja sama. Saya sering sampaikan tetangga itu adalah takdir. Sudah seharusnya kita berteman. Melawan takdir melawan Tuhan,” ujar Menhan Ryamizard, Selasa (3/10/2017).

Ryamizard mengaku tidak khawatir dengan tentara Australia yang berjaga di kawasan Papua Nugini. Akan tetapi, lanjutnya, Kemenhan RI akan tetap mewasapadai keberadaan tentara Australia yang berada di kawasan Papua Nugini.

“Orang mau taruh pasukan apapun, gak ada masalah kita. Kenpa? Biar aja. Yang penting kita mengerti dan waspada. Utama itu,” katanya

“Kalau memang tidak apa-apa dan malah mengntungkan kita, kenpa enggak,” sambungnya. Dirinya juga berusaha untuk berprasangka baik dengan semua pihak. Termasuk dengan Australia.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Hadiri Harlah Pakuwaja ke 30 Tahun

“Karena kita ini pikiran harus jernih. Kalau tidak baik. Belum apa apa jelek dengan orang yah itu yang bawa malapetaka,” katanya.

“Itu pemikiran dan hati harus baik. Kekuatan kita baik-baik dengan lain. Alhamdulillah semua Menhan yang ditemui semua dengan baik,” pungkasnya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 13