Peristiwa

Perisadha Buddha Minta Kasus Rakhine Harus Kedepankan Cinta Kasih

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebanyak 16 Pimpinan Majelis-Majelis Agama Buddha Indonesia beberapa waktu lalu telah menandatangai pernyataan sikap atas keprihatinannya atas kasus pembantian yang menewaskan etinis Rohingya di Myanmar. Dalam pernyataan sikapnya, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia, Maha Pandita Utama Suhadi Sendjajamengaku prihatin secara mendalam atas krisis kemanusiaan di Rakhine.

Tidak hanya korban jiwa kata dia, tetapi juga kerugian moril serta materiil yang besar. Untuk itu, dirinya meminta agar solidaritas kemanusiaan untuk krisis kemanusiaan di Rakhine digalang. “Dengan mengedepankan sikap cinta kasih bahwa korban atau masyarakat yang terdampak adalah sama-sama manusia yang setara dan serasa dihadapan Tuhan,” ujar dia dalam rilis, yang diterima redaksi, Senin (4/9/2017).

Dirinya juga meminta untuk menghentikan kebencian dan tindak kekerasan agar tidak semakin memperparah kerusakan yang diakibatkan. Mendesak pemerintah Myanmar untuk memberikan perlindungan, bantuan dan hak asasi dasar kepada masyarakat Rakhine.

“Menolak segala bentuk provokasi untuk memperluas dan membawa isu konflik dan krisis Rakhine, Myanmar ke Indonesia yang dapat mengganggu kerukunan hidup antarberagama di Indonesia,” sambungnya.

Baca Juga:  Rawan Timbulkan Bencana di Jawa Timur, Inilah Yang Dilakukan Jika Musim La Nina

Perisadha Buddha juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk dapat menyaring informasi yang beredar melalui media sosial, dan tidak terprovokasi untuk menyebarkan kebencian. “Kami sangat mengarapkan kepada cyber crime Polri dan BIN agar mendeteksi informasi yang berbentuk provokasi agar tidak tersebar ke masyarakat,” ungkap dia.

“Kami sangat mengharapkan Pemerintah Indonesia menjamin umat beragama untuk beribadah dengan tenang dan aman, serta menjamin keamanan terhadap rumah ibadah yang berada di Indonesia,” terangnya. (*)

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7