NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Memasuki usia yang ke 8 tahun Forum IKM (Industri Kecil dan Menengah) Kabupaten Ponorogo, Jatim menggelar beberapa agenda. Diantaranya adalah bazar UMKM dan kuliner, fashion show batik, workshop UMKM, lomba mewarnai tema batik, pojok layanan UMKM dan ngopi bareng.
Menurut Ketua Forum IKM Kabupaten Ponorogo, Sunarto agenda Forum IKM Halal Festival & Batik Fashion 2024 merupakan acara yang bertujuan untuk mempromosikan dan mendukung Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Ponorogo. “Acara ini akan menjadi platform bagi para pelaku IKM untuk memamerkan produk mereka kepada kalayak umum. Karena Ponorogo adalah kabupaten yang kaya akan Produk IKM baik makanan,minuman maupun industri kreatif lainnya Namun, seringkali IKM tersebut kesulitan untuk memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk mereka secara efektif. Maka IKMFest 2024 ini hadir sebagai solusi yang telah dirancang khusus untuk menyatukan para pelaku IKM dan UKM dengan calon konsumen yang potensial,” ujar Sunarto disela-sela acara, Minggu (4/7/2024).
Dia menambahkan bahwa jumlah peserta event ini selain dari pelaku IKM Kabupaten Ponorogo juga berasal dari Kabupaten Bojonegoro Kota Surabaya, Magetan dan Madiun. Selain itu ada 3 sektor yaitu Kriya, Mamin, dan Fesyen. Kriya merupakan salah satu sektor ekonomi kreatif yang terdapat di Ponorogo dan produksi barang-barang yang unik, indah, dan berfokus kerajinan bernilai pada tangan estetika tinggi. Kedepan, kami berharap agar Kriya tidak hanya mencakup produksi barang-barang kerajinan tangan tradisional, namun juga mencakup kerajinan tangan modern yang menggabungkan teknologi dan inovasi,” paparnya.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa mamin adalah salah satu sektor Industri di Ponorogo yang menyajikan produksi dan pemasaran makanan dan minuman yang berkualitas, dan memiliki ciri khas daerah atau budaya. “Sebagai sektor industri kecil di kabupaten Ponorogo, harapan kami agar para pelaku usaha Mamin di daerah kami dapat menggabungkan unsur-unsur kreatif seperti keahlian memasak, inovasi, desain kemasan, dan pemasaran untuk menciptakan produk makanan dan minuman yang menarik bagi konsumen,” ungkapnya.
Sedangkan batik adalah salah satu sektor industri Kreatif unggulan di Jawa Timur dan memiliki potensi kreativitas tinggi dengan beraneka ragam design corak kedaerahan yang kental. “Dalam acara ini para desainer batik dapat memamerkan karya mereka sekaligus dapat memperagakan batik batiknya di sesi acara batik fashion show. Ini akan meningkatkan visibilitas merek mereka, menarik perhatian calon konsumen, serta memperluas jangkauan pemasaran,” terangnya.
Masih menurut Sunarto, kegiatan ini juga memberikan pemahaman tentang potensi industri kecil di Indonesia dan dampaknya terhadap perekonomian nasional, mendorong peserta untuk berinovasi dan mengembangkan produk industri kecil dengan nilai tambah yang tinggi. “Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam hal pemasaran, branding, dan cara proses produksi yang baik serta legalitas usaha serta memperkenalkan peserta kepada jaringan dan komunitas pelaku industri kecil yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan bisnis mereka,” imbuhnya.
Pun, dia menerangkan acara ini juga memberikan contoh-contoh sukses dari pelaku industri kecil di Indonesia sebagai inspirasi bagi peserta untuk mengembangkan usaha mereka sendiri. “Untuk Workshop, dalam pemberian materi dari narasumber yang berkompeten,” katanya.
Selanjutnya juga juga ada perlombaan mewarnai bagi anak TK dan menghias Kue ibu-ibu. Pihaknya juga menyediakan pojok layanan terkait konsultasi bisnis, legalitas dan pembuatan ijin PIRT, NIB, Sertfikat Halal secara Gratis. (Muh Nurcholis)