Berita UtamaInspirasiTerbaru

Peringati Hari Ozon Internasional, KLHK Gelar “Science Camp” di TMII

NUSANTARANEWS.CO – Tanggal 16 September merupakan hari bersejarah bagi masyarakat dunia yang memiliki kepedulian melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultra violet B (UV-B) yang berlebihan sebagai akibat dari menipisnya lapisan ozon di stratosfer.

Kepedulian tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk Protokol Montreal yang mengatur tentang penghapusan pemakaian bahan kimia yang bisa merusak ozon. Peristiwa kesepakatan dan penandatanganan itu kemudian diperingati sebagai Hari Ozon Sedunia.

Tiga puluh tahun perjalanan Protokol Montreal telah menunjukkan capaian yang signifikan, terutama dengan berhasil dihapuskannya konsumsi dan produksi beberapa jenis bahan perusak ozon (BPO) untuk beberapa aplikasi yang telah memiliki bahan dan teknologi pengganti seperti CFC, Halon, CTC, TCA dan Methyl Bromida.

Tantangan selanjutnya adalah bagaimana memenuhi target penghapusan BPO jenis hydrochlorofluorocarbon (HCFC) oleh seluruh negara, terutama negara Article 5 atau negara dengan konsumsi BPO kurang dari 0,03/tahun/kapita, termasuk Indonesia.

Dalam rangka memperingati Hari Ozon Internasional (HOI) Tahun 2016 ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan “Science Camp” tingkat SMP se-DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Kegiatan yang digelar hari ini, (16/9/2016) pada pukul 13:30 WIB, merupakan kerjasama Kementerian LHK dengan Pusat Peragaan Ilmu Pendidikan Tinggi (PPITEK-DKITI). Siang ini, acara akan dibuka oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Nurmastipatin.

Menurut Nurmastipatin kegiatan seperti itu dirasa penting guna menyadarkan masyarakat untuk lebih aware terhadap lingkungan khususnya melindungi lapisan ozon.

“Sebab dalam acara tersebut nantinya kita akan memberikan sebuah masukan-masukan guna mendorong publik khsusnya kaum muda untuk aware atas seputar isu tersebut,” tuturnya saat dihubungi Nusantaranews, di Jakarta, Jumat, (16/9/2016).

Lebih lanjut Nur menceritakan nantinya masyarakat juga akan diberitahukan bagaimana caranya untuk mengatasi permasalahan tersebut, termasuk program apa saja yang kini sudah dilakukan oleh Kementeriannya untuk mengembalikan lapisan ozon ke kondisi semula.

“Dalam acara tersebut tidak hanya seminar, tetapi juga nanti akan ada lomba, lalu pameran, dan kegiatan lainnya,” pungkas Nur.(Restu)

Related Posts

1 of 2