NUSANTARANEWS.CO, Jember – Bupati Jember Faida MMR mengajak masyarakat semua pihak untuk membangun kesadaran bencana ini baik secara personal maupun komunitas sehingga kalau kesadaran tersebut terbangun dengan baik, resiko korban meninggal tentunya akan minim.
“Pelatihan-pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana hendaknya dapat dilakukan secara periodik sehingga para personal BPBD, TNI, Polri dan instansi terkait dapat memahami bidang tugasnya dalam mempercepat jalannya penanggualangan dan evakuasi korban bencana alam,” kata Bupati Faida saat memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Kabupaten Jember 2018 di Alun-alun Jember, Kamis (26/4/2018).
Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Jember dipimpin langsung Faida. Sejumlah pejabat daerah Kabupaten Jember turut menghadiri momen tersebut di antaranya wakil bupati Jember A Muqid Arif, Dandim 0824 Letkol Inf Arif Munawar, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, Danbrigif 9/2 Kostrad Kolonel Inf Robby Suryadi, Plh Kajari Jember Trimargono, Sekda Jember Ir Mirvano, para Asisten Pemkab Jember serta Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Jajaran Pemkab Jember dan Muspika se-Kabupaten Jember.
Tak hanya itu, sebagai pasukan dalam upacara di antaranya SSK TNI gabungan dari Kodim 0824, Yon Armed 8/105 dan Brigif 9/2 Kostrad, Polres Jember, relawan BPBD, relawan lainnya serta pelajar SMA/SMK dan Pramuka.
Usai dilaksanakannya apel bersama Hari Kesiapsiagaan Bencana tersebut dilakukan simulasi penanggulangan bencana alam gempa bumi dengan melibatkan TNI, POLRI, Pebankan di sekitar Alun-alun serta pelajar SMKN 4 Jember dengan titik evakuasi di Alun-alun Jember.
Komandan Kodim 0824 Jember letkol Inf Arif Munawar dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana ini hendaknya jangan hanya diperingati seremonialnya saja tetapi harus mampu membangun kewaspadaan dari tingkat personal hingga komunitas.
“Kodim 0824 Jember sendiri setiap saat selalu siap dalam melaksanakan upaya-upaya penanggulangan seperti yang sudah terjadi dengan scala kejadian kecil misalnya ada rumah roboh jajaran Koramil sudah langsung melakukan pengecekkan dan penanganan awal dan koordinasi-koordinasi untuk secepatnya dilakukan pembangunan kembali,” katanya.
Namun demikian dalam rangka meningkatkan kualitas penanggulangan memang diperlukan simulasi-simulasi seperti ini meskipun sudah ada Standart Operasional penanganan (SOP) yang dikeluarkan oleh BPBD Jember namun simulasi seperti ini akan lebih meningkatkan tingkat keterpaduan saat melaksanan penanggulangan benacana alam. (sis)
Editor: Yahya Suprabana
