Gaya HidupKesehatan

Perilaku Seksual Remaja Lebih Dipengaruhi Oleh Teman Sebaya

Perilaku seksual remaja lebih dipengaruhi oleh teman sebaya.
Perilaku seksual remaja lebih dipengaruhi oleh teman sebaya/Ilustrasi: raisingchildren.net.au

NUSANTARANEWS.CO – Perilaku seksual remaja lebih dipengaruhi oleh teman sebaya. Menyalahkan media sebagai biang kerok munculnya perilaku seksual di kalangan remaja dinilai tidak masuk akal dan tidak terbukti. Menurut psikolog Stetson University, Florida, Christopher Ferguson, kekhawatiran orang tua dan para pembuat kebijakan yang menyebutkan media sebagai pihak yang dapat mempengaruhi perilaku seksual di kalangan remaja sama sekali tidak memiliki alasan yang kuat dan terlalu prematur.

“Menyatakan media sebagai pihak yang mempengaruhi perilaku seksual kalangan remaja sebenarnya prematur,” ujar Ferguson seperti dilansir Daily Mail. Menurut para peneliti yang tergabung bersama Ferguson, pengaruh media terhadap perilaku seksual remaja yang menyebabkan perilaku seksual beresiko atau inisiasi seks adalah asumsi yang lemah.

Ferguson bersama rekan-rekannya Patrick Markey dari Universitas Villanova dan Rune Nielsen dari IT Universitas Copenhagen meneliti kontribusi media dalam mempengaruhi perilaku seksual remaja terdiri dari 22.000 peserta berusia 18 tahun menemukan bahwa media hanya memainkan peranan yang sangat kecil dalam hal inisiasi seks. Memang, kemungkinan memberikan pengaruh ada, tetapi, kata Ferguson, tidak akan terbawa ke dalam perilaku aktual.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

“Bukti hubungan antara media dan perilaku seksual (remaja) minim,” kata Ferguson yang meyakini bahwa orangtua dan teman sebaya lah yang sebenarnya memainkan peranan jauh lebih besar bagaimana nilai-nilai moral seksualitas remaja berkembang.

“Artinya, ketika informasi dari orangtua atau sekolah kurang, media dapat menjadi satu-satunya sumber informasi tentang seksualitas,” ungkap dia melanjutkan.

Ia mengingatkan kepada para orangtua dan sekolah agar lebih aktif mendiskusikan soal seksualitas dengan para remaja melalui program-program pendidikan seks. Bukan malah justru mengkambinghitamkan media.

“Pesan yang menggembirakan dari hasil kami adalah bahwa media tidak mungkin menggagalkan upaya orangtua untuk mensosialisasikan dan mengambil inisiatif untuk berbicara langsung dengan anak-anak mereka tentang seks,” Ferguson menambahkan. (Er/Alya)

Related Posts

1 of 3,049