Puisi Yanwi Mudrikah
Perempuan di Bukit Asoka
(Padepokan Asoka : Padepokan Filsafat)
perempuan itu,
berjalan searah dengan mimpinya
ia memangku harap
memetakan gelap
di lereng slamet
perempuan itu,
memahami nasibnya sendiri
sambil mengurai ego
sembuhkan luka
yang ia pendam
ratusan hari
perempuan itu,
menepi dari hujan
dan angin kencang
di bukit Asoka
darmakradenan, 18 maret 2019
Anak-anak di Lereng Slamet
(Mts Pakis, Cilongok-Pesawahan)
di lereng slamet,
anak-anak belajar menulis diary
dan nikmati kabut pagi
mata pelajaran menulis puisi
sambil amati ribuan merpati
di lereng slamet,
di ruang terbuka…
mereka tetap bahagia
: menuntut ilmu dengan rasa bangga
darmakradenan, 18 maret 2019
Perempuan Gunung
berjalan sendiri
menapak hari
pada tanah yang liku
ia pelajari luka
ia pelajari peta musim
yang singgah
dan membakar pikirannya
perempuan gunung,
dengarkan kicauan alam
dengan rasa rindu dan haru
darmakradenan, juli 2018
Yanwi Mudrikah, lahir di Darmakradenan, Ajibarang, pada 12 Agustus 1989. Aktif menulis sastra sejak tahun 2010, saat masih duduk di bangku kuliah. Karya-karyanya terpublikasikan di Suara Pembaruan (Jakarta), Minggu Pagi (Yogyakarta), Koran Merapi (Yogyakarta), Satelitpost (Purwokerto), Radar Banyumas (Purwokerto), Pikiran Rakyat (Bandung), Flores Sastra (Flores), Suara Merdeka (Semarang), Solo Pos (Solo), Jurnal Sajak (Jakarta), Indopos (Jakarta), Majalah Mayara (Surabaya), Harian Tangsel (Jakarta), Banjarmasinpost (Banjarmasin), Harian Waktu (Bandung), Majalah Embun (Surakarta), Riaupos (Riau), NusantaraNews.co, www.litera.co.id, SastraPurnama.com, Harakatuna.com, Radar Bojonegoro (Jawa Timur), Majalah Ancas (Banyumas, Jawa Tengah) dan Media Indonesia (Jakarta), dll.
Karya puisinya juga terdokumentasi dalam Antologi Puisi Hari Puisi Indonesia 2016 216 Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi Indonesia, Yayasan Sagang 2016); Antologi Di Bawah Sadar Di Atas Sadar (Forum BKI, 2013); Antologi Cahaya Tarbiyah (Forum Mahasiswa Tarbiyah, 2013); Creative Writing (STAIN Press, 2013); Kampus Hijau (STAIN Press, 2015); Pilar Puisi 2 (STAIN Press, 2015); Pilar Puisi 3 (Sekolah Sastra Peradaban, 2016); Rumah Penyair 3 (Kepompong Press, 2016); Seberkas Cinta Antologi Puisi 89 Penyair Indonesia (Digna Pustaka, 2016); Antologi Puisi Membaca Kartini Memaknai Emansipasi dan Kesetaraan Gender (Komunitas Joebawi, 2016); dan Beberapa sajaknya lolos dalam Indonesian Literary Collective (ILIC, Jerman 2014); Senyuman Lembah Ijen Antologi Puisi Nusantara (TareSi Publisher, 2018); Perempuan Memandang Dunia Kumpulan Puisi Perempuan Penyair Nusantara (Tema Litera, 2018); Antologi Puisi Bengkel Sastra Taman Maluku Menjemput Rindu Di Taman Maluku (Bengkel Sastra Taman Maluku Semarang, 2018); A Skyful of Rain Antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2018 (Tahura Media, 2018). Dan buku puisi pertamanya Rahim Embun (2013); buku puisi keduanya Menjadi Tulang Rusukmu (2016);dan buku puisi ketiganya Menjadi Ibu (2019).
Riwayat pendidikannya, untuk Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertamanya diselesaikan di desa kelahirannya. Kemudian, ia melanjutkan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Purwokerto, sempat tinggal di Pondok Pesantren Al-Amin Mersi, Purwokerto. Pada tahun 2011 ia menyelesaikan S-1 (S.Sos.I) di STAIN Purwokerto—sekarang IAIN Purwokerto jurusan Dakwah/ Komunikasi Penyiaran Islam. Pada tahun 2015 ia menyelesaikan S-2 (M.Pd) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
Saat ini berprofesi sebagai dosen terbang (pengajar tamu) di perguruan tinggi swasta di Purwokerto dan Cilacap. Selain itu, dia mengasuh dan menggerakkan Komunitas Sastra Gubug Kecil Indonesia, di Ajibarang-Banyumas (Jawa Tengah). Telp. 081 290 386 389. e-mail : [email protected]. FB. Yanwi Mudrikah.
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co