NUSANTARANEWS.CO – Percepatan revolusi AI (Artificial Intelligence), SoftBank kucurkan dana US$ 108 milyar. Sebelumnya, SoftBank telah mengejutkan dunia modal ventura ketika meluncurkan “Vision Fund 1” sebesar US$ 100 miliar pada tahun 2017. Sekarang miliarder Masayoshi Son kembali mengumumkan “SoftBank Vision Fund 2” yang jumlahnya mencapai US$ 108 miliar yang akan diinvestasikan dalam sektor teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Masayoshi Son kembali mengklaim bahwa “SoftBank Vision Fund 2” akan menjadi dana investasi teknologi terbesar di dunia. Softbank Group mengatakan bahwa prioritas “Vision Fund 2” adalah mendorong percepatan revolusi Artificial Intelligence (AI) yang berkelanjutan melalui investasi di perusahaan-perusahaan terkemuka dalam bidang teknologi.
SoftBank sendiri telah meningkatkan kepemilikannya dalam dana baru tersebut menjadi US$ 38 miliar dari US$ 25 miliar pada dana asli, dan telah menggetuk perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, Foxconn, bank investasi Jepang, serta dana abadi negara Kazakhstan.
Pada “Vision Fund 1”, SoftBank telah melakukan investasi miliaran dolar ke berbagai perusahaan startups terkemuka di seluruh dunia seperti: Uber, DoorDash, WeWork, Improbable di Inggris, dan GetYourGuide di Jerman.
Di luar Vision Fund, SoftBank Group memiliki sebagian besar aset Sprint Corp, operator jaringan seluler terbesar keempat di Amerika Serikat (AS) yang melayani 54,5 juta pelanggan hingga Maret 2019. Sprint Corp bermarkas di Overland Park, Kansas. Perusahaan ini juga menawarkan layanan suara, pesan, dan broadband nirkabel melalui berbagai anak perusahaannya di bawah merek Boost Mobile, Virgin Mobile, dan Assurance Wireless, dan akses grosir ke jaringan nirkabelnya ke operator jaringan virtual seluler.
Asetnya yang paling terkenal adalah saham di raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd, yang bernilai lebih dari kapitalisasi pasar SoftBank itu sendiri. Son telah memegang saham itu sejak tahun 2000.
SoftBank Group memiliki 3,9 triliun yen (US$ 35,91 miliar) dalam bentuk tunai dan setara kas pada akhir Maret.
Softbank juga pemegang saham utama Grab. Perusahaan yang berbasis di Singapura itu mengatakan akan menggunakan dana Softbank untuk berinvestasi dalam bidang infrastruktur digital Indonesia selama lima tahun ke depan.
Direktur dan CEO Softbank Masayoshi Son membuat pengumuman tersebut usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Son mengatakan bahwa perusahaannya tertarik dalam bidang kendaraan listrik, baterai dan sistem pengisian ulangnya. (Agus Setiawan)