Perawatan Bayi Prematur di Rumah: Tips Sehat dari Dr. Anita Febriana Dokter Spesialis Anak RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep

Perawatan Bayi Prematur di Rumah: Tips Sehat dari Dr. Anita Febriana Dokter Spesialis Anak RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep
Foto: Penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis RSUD dr H. Moh Anwar Sumenep.
NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dr. Anita Febriana, seorang dokter spesialis anak di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, memberikan beberapa tips penting bagi orang tua dalam merawat bayi prematur di rumah. Perawatan yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang bayi prematur agar tetap sehat dan optimal. Jumat, 22 November 2024
Menurut Dr. Anita, bayi prematur memerlukan perhatian ekstra dalam perawatannya dibandingkan bayi yang lahir pada usia kehamilan penuh. Hal ini bertujuan untuk memastikan bayi dapat berkembang dengan baik dan terhindar dari masalah kesehatan yang mungkin timbul.

1. Menjaga Kebersihan Bayi dengan Hati-hati

Menjaga kebersihan bayi adalah hal yang penting, baik untuk bayi prematur maupun bayi pada umumnya. Namun, cara merawat kebersihan bayi prematur sedikit berbeda. Dr. Anita menjelaskan bahwa bayi prematur sebaiknya tidak dimandikan terlebih dahulu, apalagi jika tali pusarnya belum lepas. Sebagai gantinya, cukup lap tubuh bayi dengan kain lembut agar tetap bersih dan nyaman.
“Jika dimandikan terlalu awal, bisa menyebabkan bayi merasa kedinginan,” ujarnya.

2. Rutin Memberikan ASI Setiap 3 Jam

Bayi prematur cenderung memiliki risiko gula darah yang rendah jika tidak mendapatkan asupan cairan secara teratur. Oleh karena itu, bayi prematur tidak boleh dibiarkan lebih dari tiga jam tanpa minum.
“Meskipun bayi sedang tidur, usahakan untuk membangunkannya setiap tiga jam untuk memberikan ASI atau susu formula,” kata Dr. Anita. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan kadar gula darah bayi.

3. Melakukan Metode Kanguru untuk Menjaga Suhu Tubuh Bayi

Bayi prematur juga sangat rentan terhadap suhu tubuh yang tidak stabil. Salah satu cara untuk menjaga bayi tetap hangat adalah dengan menerapkan metode kanguru. Caranya adalah dengan menempelkan tubuh bayi secara langsung pada kulit orang tua atau pengasuh yang menggendongnya. Metode ini tidak hanya menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil, tetapi juga memberikan kenyamanan dan ketenangan.
“Metode kanguru lebih efektif dalam menjaga suhu tubuh bayi daripada inkubator,” jelas Dr. Anita.
Selain manfaat fisik, metode kanguru juga memperkuat ikatan emosional antara bayi dan orang tua. “Semakin sering metode ini diterapkan, semakin kuat ikatan antara bayi dan keluarganya, sehingga bayi merasa lebih tenang dan nyaman,” tambahnya.
Dengan mengikuti beberapa tips sederhana diharapkan bayi prematur dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan baik meski berada di luar rumah sakit. Perawatan yang penuh perhatian dan kasih sayang akan sangat membantu bayi prematur dalam masa-masa awal kehidupannya. (mh)
Exit mobile version