HukumPolitik

Perangi Terorisme, Menlu Retno Jalin Kemitraan ASEAN-Uni Eropa

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyampaikan bahwa sangat pentingnya kemitraan ASEAN dan Uni Eropa untuk memerangi aksi terorisme.

“Kerja sama kemitraan ASEAN-Uni Eropa penting untuk diperkuat, utamanya dalam upaya memerangi aksi terorisme dan ekstremisme melalui kerja sama konkret kedua belah pihak,” kata Menlu Retno pada ASEAN-EU Ministerial Meeting (AEMM) ke-21, seperti keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima, Sabtu (15/10).

Pada pertemuan tersebut, Menlu Retno memimpin pembahasan pada agenda mengenai kerja sama menghadapi tantangan keamanan global, yang menyangkut kontra-terorisme, deradikalisasi, migrasi, dan penyelundupan manusia.

Dalam hal pemberantasan terorisme, Indonesia menekankan tiga hal pokok yaitu penguatan kerja sama kontra-terorisme, penguatan kemampuan unit anti teror dan counter cyber terorism, dan pengarusutamaan pendekatan soft power melalui pendidikan, peningkatan peran perempuan, civil society, serta organisasi kemasyarakatan dan agama.

Pandangan Menlu Retno sangat diapresiasi oleh sejumlah negara anggota Uni Eropa, terutama terkait penggunaan pendekatan soft power yang menekankan nilai-nilai toleransi dan moderasi di masyarakat.

Baca Juga:  Berikut Nama Caleg Diprediksi Lolos DPRD Sumenep, PDIP dan PKB Unggul

Baca Juga : Jaga Perdamaian Dunia, Indonesia-Prancis Jalin Kerjasama

Ke depannya, diharapkan adanya peningkatan kerja sama dalam penyebaran nilai-nilai tersebut, baik melalui kerja sama bilateral maupun regional.

Pada agenda prioritas dan arah ke depan kerja sama kemitraan ASEAN-Uni Eropa, Indonesia menegaskan pentingnya peningkatan kerja sama maritim, khususnya penanggulangan IUU Fishing, sebagai salah satu isu strategis bersama.

Dalam kaitan ini, Indonesia menggaris bawahi perlunya IUU Fishing dimasukkan sebagai isu kejahatan transnasional mengingat adanya kaitan antara IUU Fishing dengan kegiatan penyelundupan manusia, perdagangan obat terlarang, hingga senjata.

Pertemuan ke-21 AEMM menghasilkan Bangkok Declaration on Promoting an ASEAN-EU Global Partnership for Shared Strategic Goals sebagai landasan dan komitmen ASEAN-Uni Eropa dalam memperkuat kerja sama menuju kemitraan strategis di masa datang.

ASEAN-Uni Eropa akan memperingati 40 tahun kemitraan. Tahun depan, ASEAN – UE mempersiapkan Plan of Action untuk 2018 – 2022.

Pertemuan dimaksud dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN dan Uni Eropa serta dipimpin bersama oleh Menteri Luar Negeri Thailand, selaku Country Coordinator kerja sama kemitraan ASEAN-Uni Eropa (2015-2018), dan Menteri Luar Negeri Slovakia, sebagai Presiden Dewan Uni Eropa saat ini. (Andika)

Related Posts