Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Perang Yaman: Pembebasan Ma’rib dan Serangan Drone Kamikaze Houthi ke Target Strategis di Arab Saudi

Perang Yaman: Pembebasan Ma’rib dan serangan drone Kamikaze Houthi ke target strategis di Arab Saudi.
Perang Yaman: Pembebasan Ma’rib dan serangan drone Kamikaze Houthi ke target strategis di Arab Saudi/Ilustrasi: tasnim News

NUSANTARANEWS.CO, Sanaa – Perang Yaman: Pembebasan Ma’rib dan serangan drone Kamikaze Houthi ke target strategis di Arab Saudi. Kota Ma’rib yang merupakan benteng terakhir pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan para teroris Al Qaeda di Yaman utara – kini semakin terdesak oleh serangan pasukan Houthi dan tentara Yaman yang telah berhasil membebaskan sebagian besar wilayah Ma’rib.

Sejak pertengahan Februari 2021, pasukan Houthi dan militer Yaman telah menargetkan posisi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di dekat Kota Ma’rib. Dengan serangan cepat, pasukan Houthi merangsek menguasai banyak desa dalam pergerakan maju menuju Kota Marib dan Bendungan Ma’rib.

Pertempuran di Kota Marib menjadi saksi bahwa pasukan Houthi dan tentara Yaman pada satu titik telah berhasil mengalahkan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang memiliki persenjtaan lebih canggih. Hal ini menjadi kesuksesan nyata bagi para pejuang Houthi di medan perang dan kemunduran memalukan bagi pasukan koalisi Arab Saudi.

Baca Juga:  Turun Gunung Ke Jatim, Ganjar Bakar Semangat Bongkar Kecurangan Pemilu

Sekarang, sebagian besar wilayah utama provinsi Ma’rib, termasuk Bendungan Ma’rib berada di bawah kendali angkatan bersenjata Yaman yang mendapat dukungan suku-suku lokal saat melakukan operasi pembebasan di wilayah kegubernuran yang strategis tersebut – namun pertempuran masih terus berlanjut.

Pakar militer mengatakan bahwa pasukan Houthi dan tentara Yaman telah menahan tembakan artileri dari kota untuk menghindari korban rakyat sipil serta merusak infrastruktur wilayah yang kaya minyak tersebut.

Dengan semangat tinggi, gempuran pasukan Houthi dan tentara Yaman semakin melemahkan posisi kekuatan pasukan koalisi dan para teroris di benteng terakhirnya di Yaman utara. Arab Saudi tampaknya akan segera kehilangan buffer zone di perbatasannya.

Kegemilangan serangan darat Houthi di Ma’rib juga diimbangi dengan serangan udaranya yang semakin mematikan dengan mengunakan pesawat tanpa awak buatan lokal – jauh ke dalam wilayah teritorial Arab Saudi.

Seiring dengan serangan darat ke kota Ma’rib, gelombang serangan “drone kamikaze” Houthi dan rudal-rudalnya terhadap berbagai lokasi di timur dan selatan Arab Saudi semakin tinggi.

Baca Juga:  Polisi Pamekasan dan LSM Gapura Door To Door Berbagi Bansos Menjelang Bulan Puasa

Dimulai dengan satu drone Qasef 2K yang digunakan untuk menargetkan Bandara Abha. Lalu setelah jeda singkat, tiga hari kemudian intensitas serangan meningkat dengan beberapa serangan dalam hari yang sama dengan menargetkan Bandara Abha dan Pangkalan Udara Raja Khalid oleh tiga drone Sammad-3 dan drone Qasef 2k. Lalu dilanjutkan dengan serangan ke Pangkalan Udara Raja Khalid dengan lima drone Qasef 2k.

Keesokan harinya serangan berlanjut, menargetkan Pangkalan Udara Raja Khalid dengan drone Sammad-3.

Pada 7 Maret, Houthi melangkah lebih jauh menargetkan Bandara Jeddah dengan mengerahkan beberapa drone.

Juru bicara Houthi Brigjen Yahya Sari mengatakan bahwa total 14 drone bunuh diri dan enam rudal digunakan dalam operasi bersandi “Deterrent Balance 6.”

Sepuluh drone bunuh diri Samad-3 dan rudal balistik Zulfiqar diluncurkan dengan target pelabuhan minyak utama Arab Saudi, Ras Tanura, di Teluk Persia.

4 drone bunuh diri Qasef-2K dan enam roket artileri Badir ke sasaran di provinsi selatan Saudi, ‘Asir dan Jizan.

Baca Juga:  Alumni SMAN 1 Bandar Dua Terpilih Jadi Anggota Dewan

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melaporkan berhasil mencegat dua rudal – dengan kata lain serangan Houthi boleh dikatakan sukses.

Melihat intensitas tinggi serangan Houthi belakangan ini ke dalam wilayahnya, Arab Saudi pun membalas dengan serangkaian serangan udara membabi buta terhadap target di ibu kota Yaman, Sanaa, dan daerah lain yang dikuasai oleh Houthi.

Pada 10 Maret, koalisi pimpinan Saudi mengklaim telah menghancurkan sistem pertahanan udara Houthi buatan Soviet SA-6 “Gainful” di Ma’rib.

Sebelumnya, drone pengintai canggih standar NATO, Vestel Karayel ditembak jatuh pada 7 Maret oleh sistem pertahanan udara Houthi.

Pada 9 Maret, koalisi pimpinan Saudi melakukan 32 serangan udara, termasuk beberapa di ibu kota Sana’a. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,051