Mancanegara

Perang Yaman: Ketika Jet-Jet Tempur Canggih Koalisi Rontok Dihantam Rudal Modifikasi Houthi

Perang Yaman: Ketika jet-jet tempur canggih koalisi rontok dihantam rudal modifikasi Houthi.
Perang Yaman: Ketika jet-jet tempur canggih koalisi rontok dihantam rudal modifikasi Houthi/Foto: F-15 Eagle Angkatan Udara Arab Saudi.

NUSANTARANEWS.CO – Perang Yaman: Ketika jet-jet tempur canggih koalisi rontok dihantam rudal modifikasi Houthi. Sekali lagi, senjata modifikasi termasuk improvisasi sistem peluncuran rudal secara efektif telah meningkatkan daya gempur sekaligus pertahanan militer Houthi meski diblokade total oleh pasukan koalisi. Hal ini membuktikan bahwa pasukan Houthi telah mampu mengatasi kekurangan suku cadang persenjataannya.

Kabar terakhir, Surface to Air Missile (SAM) Vympel R-27T pertahanan udara militer Houthi berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur Panavia Tornado milik Angkatan Udara Arab Saudi di di provinsi Al-Jawf, Yaman bagian utara pada hari Jumat, 14 Februari 2020.

Houthi merilis rekaman video saat Surface to Air Missile (SAM) melesat mengejar Tornado yang berusaha menghindar dengan melepaskan flare. Namun rudal berhasil menghantam telak dan beruntung pilot berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar.

Pada 25 Maret 2015, helikopter penyelamat HH-60G Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah menyelamatkan dua pilot pesawat tempur F-15 milik Arab Saudi yang jatuh di tembak jatuh di perairan Yaman, sebagaimana dilaporkan Rai al-Youm, pemerintah Riyadh mengakui bahwa dua pilotnya telah selamatkan dengan kerjasama AS. Namun, Riyadh mengklaim pesawat mereka jatuh bukan karena tertembak, melainkan karena “kerusakan teknis”.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Bulan Mei 2015, saluran televisi berita resmi Hotuhi, al-Masirah melaporkan bahwa bangkai pesawat tempur F-16 milik Maroko yang hilang di Yaman telah ditemukan. Militer Houthi mengklaim bahwa jet tempur F-16 tersebut ditembak oleh senjata antipesawat pada Senin (11/5) di wilayah terpencil Wadi Nashour, Provinsi Saada yang merupakan markas komando Houthi di dekat perbatasan Saudi.

Masih di bulan yang sama, tepatnya 25 Mei 2015 jet tempur F-16 Saudi yang melakukan serangan udara terhadap pangkalan udara al Dailami, Yaman, ditembak jatuh pula oleh dua roket militer Houthi. Militer Houthi merilis gambar puing-puing pesawat tempur Saudi tersebut di Distrik Bani Harits, Sanaa utara.

Pada akhir tahun 2015, bulan Desember, F-16 Bahrain jatuh di perbatasan antara Yaman dan Arab Saudi. Pesawat itu jatuh di sebelah barat daya Jizan, seperti dilansir Middleeast Eye pada Selasa (30/12). Jizan adalah salah satu kota yang berada di dekat perbatasan antara Saudi dan Yaman.

Awal tahun 2016, pada 14 Maret Mirage 2000 Uni Emirat Arab jatuh ketika menjalan misi serangan ke Yaman. Pesawat jatuh di kota pelabuhan selatan Aden dan kedua pilot dipastikan tewas.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Pada 28 Februari 2017, jet tempur F-16 Yordania yang terlibat dalam serangan udara ke Yaman jatuh di Najran, Arab Saudi akibat terkena tembakan anti serangan udara. Di bulan September, kembali jet tempur Eurofighter Typhoon Saudi jatuh di provinsi Abyan, Yaman selatan yang menewaskan pilotnya. Pesawat jatuh dan menabrak gunung ketika di distrik Al Wade’a.

21 Mei 2017 Yaman juga mengklaim pasukannya berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur F-15 milik Arab Saudi. Namun beberapa sumber di Arab Saudi mengatakan pilot berhasil mendaratkan pesawat di sebuah pangkalan udara. Sementara kabar lain mengatakan pilot melontarkan diri dari pesawat ketika ada di wilayah udara Arab Saudi dan pesawat tersebut jatuh.

Pada bulan Juni, pasukan pertahanan udara Yaman mengklaim kembali menembak jatuh jet tempur F-15 Saudi di atas zona udara Sanaa. Houthi merilis rekaman saat militernya menembak jatuh jet tempur F-15 tersebut.

Sebuah Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Arab Saudi dilaporkan jatuh ketika sedang melakukan misi dukungan udara jarak dekat melawan pejuang Houthi di distrik Al Wade’a. Unit pertahanan udara Yaman mengatakan kepada jaringan televisi al-Masirah bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh dengan menggunakan rudal darat-ke-udara saat terbang di atas distrik Nihm di sebelah timur ibu kota Yaman, Sanaa pada 13 September 2017.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Pada awal tahun 2018, tepatnya 7 Januari 2018 sebuah pesawat jet tempur Panavia Tornado Arab Saudi jatuh di zona perang di Yaman utara. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim telah menembak jatuh pesawat tersebut pada Senin (8/1/2018). Kantor berita Al-Masirah merilis sebuah video yang menunjukkan saat pesawat tersebut terkena rudal permukaan-ke-udara.

Bersamaan dengan itu pula, secara mengejutkan kembali sebuah pesawat jet tempur F-15 Saudi tertembak jatuh. Hal ini, semakin menurunkan mental dan semangat tempur pilot-pilot Arab Saudi dan juga mengejutkan AS. Militer AS sadar hanya negara seperti Rusia yang sebenarnya memiliki rudal-rudal yang bisa merontokkan F-15. Oleh karena itu jatuhya F-15 Arab Saudi di Yaman mengindikasikan bahwa Rusia ‘’telah ikut bermain’’.

Pada 21 Maret, militer Houthi secara gemilang berhasil merontokkan kembali F-15 Eagle McDonnell Douglas Arab Saudi, di wilayah barat laut Yaman seperti dilansir Sputnik. Sebuah rilis video memperlihatkan detik-detik tertembaknya F-15 Saudi yang sedang melancarkan agresi tak bermoral untuk memusnahkan negeri Yaman. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,051