Politik

Peraih Nobel Perdamaian Termuda, Malala Yousafzai Dirangkul PBB

NUSANTARANEWS.CO – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan melantik pemenang termuda Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai Senin, 10 Maret 2017 sebagai Utusan Perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa. Disamping itu, Malala juga mendapat peran untuk membantu memajukan pendidikan anak-anak perempuan di seluruh dunia.

Malala, yang bersekolah di Inggris sejak ia mendapatkan perawatan medis di negara tersebut, juga telah mendirikan yayasan Malala Fund untuk mendukung proyek-proyek pendidikan bagi anak-anak perempuan di negara-negara berkembang.

Karena kerja-kerja kemanusiaan itulah, Malala kerap menjadi pembicara di panggung global dan telah mengunjungi tempat-tempat penampungan pengungsi di Rwanda dan Kenya bulan Juli tahun lalu untuk menyoroti penderitaan yang dialami anak-anak perempuan pengungsi dari Burundi dan Somalia.

Mengutip Thomson Reuters Foundation, Antonio Guterres mengisahkan sepak terjang perempuan yang akan menjadi sosok termuda sebagai Utusan PBB itu.

Menurut dia, Malala muncul sebagai sosok menonjol ketika seorang pria bersenjata Taliban menembak kepalanya di bus sekolah pada tahun 2012. Insiden itu disinyalir sebagai hukuman karena Malala mendorong para perempuan untuk bersekolah.

Baca Juga:  Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Nunukan Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI, dan Polri

Seperti diketahui, tindakan pegiat pendidikan asal Pakistan itu bertentangan dengan aturan kelompok militan menyangkut pendidikan bagi perempuan.

Sejak itulah Malala terus berkampanye di tingkat dunia dan pada 2014. “Bahkan ketika menghadapi bahaya yang mengerikan, Malala telah menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan bagi hak-hak wanita, anak-anak perempuan dan semua orang,” kata Guterres dalam pernyataan resminya, Jumat (7/4/2017) waktu setempat.

Bagi Guterres, upaya Malala yang berani untuk memajukan pendidikan bagi anak-anak perempuan telah menyemangati begitu banyak orang di seluruh dunia.

“Sekarang sebagai Utusan Perdamaian PBB kami yang termuda, Malala bisa berbuat lebih banyak untuk membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan damai,” tuturanya.

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 14