Politik

Penyelenggara Pemilu 2019 Masih Terkendala oleh Hoaks

Komisioner KPU Wahyu Setiawan. (FOTO NUSANTARANEWS.CO Adhon)
Komisioner KPU Wahyu Setiawan. (FOTO NUSANTARANEWS.CO Adhon)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Persoalan utama Pemilu (Pemilihan Umum) 2019 adalah beredarnya informasi tidak benar alias hoaks. Hoaks ini dinilai menjadi kendala bagi KPU dalam proses penyelenggaraan Pemilhu saat ini.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengatakan ada oknum yang dengan sengaja memproduksi hoaks untuk mendelegitimasi pemilu.

“Hoaks itu jadi problem utama saat ini. Upaya kami semua dan juga upaya pemerintah dalam menyelenggarakan pemilu terkendala atau terganggu dengan berita hoaks,” ujar Wahyu kepada wartawan dalam diskusi bertajuk ‘Menjamin Legitimasi Pemilu’ di Kantor Kemenkominfo, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).

Wahyu menyampaikan, suka atau tidak suka, saat ini ada sejumlah oknum yang sengaja memproduksi hoaks. Tujuannya, mendelegitimasi pemilu. “Upaya ini didahului oleh delegitimasi penyelenggara pemilu dulu, baik KPU, Bawaslu, DKPP. Selalu seperti itu (polanya),” ujarnya.

Ia mencontohkan hoaks pemilu yang mendelegitimasi ini adalah soal tujuh kontainer berisi surat suara suara yang dikabarkan telah tercoblos dan berasal dari China. KPU memastikan hal tersebut adalah hoaks.

Baca Juga:  Pleno Perolehan Suara Caleg DPRD Kabupaten Nunukan, Ini Nama Yang Lolos Menempati Kursi Dewan

Contoh lain, lanjutnya, informasi soal adanya pengiriman surat suara dari China untuk Kabupaten Kulonprogo. Wahyu juga memastikan ini adalah bentuk hoaks pemilu karena sudah diklarifikasi bahwa pengiriman surat suara itu menggunakan kendaraan yang kebetulan dirakit dari Singapura.

“Ada risiko dari terus tersebarnya hoaks pemilu ini. Sebab, berdasarkan survei dari sejumlah lembaga survei, diketahui bahwa masyarakat mulai mempercayai berita hoaks soal pemilu. Masyarakat tertentu sebagian mulai mempercayai. Ini tentu menyedihkan,” kata Wahyu. (mys/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,149